·28 July 2023

5 Fakta Tradisi Bubur Asyura, Makanan Khas Tahun Baru Islam

·
4 minutes read
5 Fakta Tradisi Bubur Asyura, Makanan Khas Tahun Baru Islam

Tradisi bubur Asyura yang populer hingga sekarang!

Di dalam keberagaman budaya yang ada di dunia, makanan telah menjadi salah satu unsur penting yang merefleksikan identitas suatu kelompok masyarakat. Setiap makanan seringkali memiliki makna khusus dan melambangkan tradisi serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

Dalam budaya Muslim, terdapat sebuah hidangan khas yang dikenal sebagai “Bubur Asyura”. Hidangan khas ini bukan hanya sekadar makanan lezat, tapi juga memiliki fakta menarik dan nilai-nilai tradisional yang dalam.

Fakta dan Tradisi Bubur Asyura

Source: Fimela.com

Bubur Asyura adalah hidangan yang kaya akan makna dan tradisi dalam budaya Muslim. Apa kamu juga sering menyajikan hidangan khas 10 Muharram ini?

Yuk, pahami fakta dan tradisi bubur Asyura di bawah ini!

Baca juga: Puasa Tasua dan Asyura: Niat, Keutamaan, dan Perbedaannya

1. Apa itu bubur Asyura? Begini asal usulnya

Bubur Asyura memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari zaman Nabi Nuh dalam tradisi Islam. Dalam kisah tersebut, setelah banjir besar yang dahsyat, Nabi Nuh dan para pengikutnya diselamatkan oleh Allah SWT.

Ketika berada di atas bahtera, persediaan makanan mereka terbatas. Oleh karena itu, para pengikut Nabi Nuh mengumpulkan sisa-sisa bahan makanan yang mereka miliki dan mencampurnya bersama untuk membuat bubur campuran. Sajian inilah yang kemudian dikenal sebagai Bubur Asyura.

2. Hari Asyura

Hari Asyura adalah momen penting dalam kalender Islam yang terjadi pada tanggal 10 Muharram. Dalam sejarah Islam, Hari Asyura memiliki makna yang mendalam.

Salah satunya adalah terkait dengan keluarga Nabi Muhammad SAW. Ketika berada di Madinah, Nabi Muhammad SAW menemukan orang-orang Yahudi berpuasa untuk merayakan kemenangan Nabi Musa atas Fir’aun. Nabi Muhammad SAW menyadari pentingnya peristiwa tersebut dan berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Namun, setahun kemudian, Nabi Muhammad menyarankan agar umat Muslim juga berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sebagai tanda perbedaan dengan umat Yahudi. Puasa pada tanggal 10 Muharram akan menghapuskan dosa-dosa selama setahun sebelumnya.

Baca juga: Resep Bubur Asyura dan Sejarahnya, Menu Khas Tahun Baru Islam 10 Muharram

3. Kenapa harus makan bubur Asyura? Punya makna simbolis, lho

Bubur Asyura nggak sekadar hidangan biasa, tapi juga memiliki makna simbolis yang kaya. Setiap bahan makanan yang digunakan memiliki arti dan makna tertentu.

Dari menggabungkan berbagai bahan makanan tersebut, makanan ini menjadi hidangan yang sarat dengan makna harmoni dan persatuan.

  • Beras: Mewakili kelimpahan dan rejeki.
  • Gandum: Melambangkan kesuburan dan harapan.
  • Kacang Merah dan Kacang Hijau: Menyimbolkan cinta, persaudaraan, dan keakraban.
  • Kismis: Melambangkan manisnya hidup dan kenikmatan.
  • Kurma: Menyimbolkan ketenangan dan kedamaian.
  • Labu: Mewakili kebaikan dan kemurahan hati.
  • Jagung: Melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.

4. Tradisi dalam membuat makanan khas tahun baru Islam

Membuat Bubur Asyura telah menjadi tradisi yang melekat dalam budaya Muslim, terutama di banyak negara Muslim. Tradisi ini melibatkan banyak orang, nggak hanya keluarga saja.

Saat momen Hari Asyura tiba, masyarakat bersama-sama memasak Bubur Asyura dalam jumlah besar dan berbagi hidangan ini dengan tetangga, teman, dan yang membutuhkan.

Proses pembuatan makanan ini sering kali melibatkan kolaborasi dan kebersamaan, di mana masyarakat bergotong-royong untuk mempersiapkan dan memasak hidangan ini. Hal ini mencerminkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam budaya Muslim.

Baca juga: Hidangan Spesial Tahun Baru Islam Khas Nusantara

5. Kelezatan bubur Asyura yang punya makna mendalam

Bubur Asyura nggak hanya memanjakan lidah dengan rasa manis dan gurihnya, tetapi juga menyuguhkan makna yang mendalam dalam tradisi Muslim. Sebagai hidangan yang kaya akan simbolisme, Hidangan khas tahun baru Islam ini mengajarkan tentang kebersamaan, kerjasama, dan nilai-nilai persatuan.

Dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, menjaga tradisi seperti Bubur Asyura sangat penting agar nilai-nilai luhur dalam budaya nggak hilang. Semoga makanan khas ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dalam budaya Muslim dan terus diwariskan dari generasi ke generasi sebagai simbol keharmonisan dan persatuan.

Artikel menarik lainnya:


Tradisi memasak dan berbagi Bubur Asyura membawa orang-orang bersama-sama, memperkuat ikatan sosial, dan membentuk budaya yang penuh kasih sayang dan harmoni. Apa kamu juga merayakan tahun baru Islam dengan sajian khas ini?

Cari hunian dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba tinggal di Rukita saja!

Tak hanya di Jabodetabek dan pulau Jawa saja, seperti kost jogjakost malangkost semarang, maupun kost bandung. Ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya!

Tapi, kalau kamu punya budget pas-pasan dan sedang mencari hunian harga ekonomis fasilitas lengkap, bisa kepoin Infokost.id. Tersedia kost di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indoTwitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.

Bagikan artikel ini