·14 March 2022

Cat Lovers Wajib Tahu! Ini 7 Penyakit Kucing yang Mematikan dan Gejalanya

·
6 minutes read
Cat Lovers Wajib Tahu! Ini 7 Penyakit Kucing yang Mematikan dan Gejalanya

Waspadai penyakit kucing mematikan inI!

Kucing merupakan jenis hewan yang menggemaskan dan menyenangkan untuk dipelihara. Namun, saat memutuskan memelihara binatang kita juga harus berkomitmen dalam menjaga dan merawatnya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

Kucing pun merupakan hewan yang bisa rentan terhadap berbagai penyakit, baik kucing rumahan maupun kucing liar. Tentunya kucing yang dirawat di dalam rumah memiliki risiko lebih kecil karena terlindungi dari kemungkinan paparan penyakit di lingkungan luar.

Beberapa penyakit pada kucing tentu bisa dicegah dan ditangani oleh dokter hewan. Meski begitu, di antaranya juga terdapat penyakit kucing berbahaya yang harus kita waspadai.

Penyakit Mematikan pada Kucing

penyakit pada kucing yang mematikan ,

Source: pexels.com

Terdapat berbagai penyakit kucing yang mematikan dan menular dengan cepat. Penyakit pada kucing tentu bisa dicegah dengan cara melakukan vaksinasi atau imunisasi rutin, menjaga kesehatan, serta kebersihannya.

Sebagai pemilik kucing, kita juga perlu mengetahui 7 penyakit pada kucing yang mematikan ini agar bisa berjaga-jaga!

1. Feline Panleukopenia Virus (FPV)

penyakit kucing mematikan

Source: pexels.com

Feline Panleukopenia Virus atau biasa disebut Panleu merupakan salah satu penyakit pada kucing yang paling mematikan. Penyakit mematikan pada kucing yang juga disebut feline distemper ini juga memiliki tingkat penularan yang tinggi antarkucing.

Penyebaran virus panleu bisa melalui feses, cairah tubuh, urine, atau benda-benda yang terkontaminasi. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan dan saluran usus kucing dalam waktu singkat.

penyakit kucing paling mematikan

Source: pexels.com

Gejala panleu kucing antara lain dehidrasi, lemah, muntah, diare, demam, hilang nafsu makan, anemia, hingga depresi. Bahkan, pada anak kucing penyakit ini mengakibatkan kematian mendadak.

Kucing yang mengalami panleukopenia harus mendapat perawatan yang intensif dari dokter. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik, suntikan vitamin, dan transfusi darah.

2. Leukemia

panleu kucing

Source: pexels.com

Penyakit mematikan pada kucing selanjutnya adalah feline leukemia atau leukemia. Virus penyakit pada kucing ini menyebar melalui cairan air liur dan urine.

Baik kucing dewasa maupun anak kucing dapat tertular penyakit ini. Anak kucing akan lebih mudah tertular dan bisa terinfeksi melalui induknya. Penularannya bisa melalui gigitan, benda yang terkontaminasi, plasenta induk, atau sekadar berada di lingkungan yang sama.

Gejala leukemia kucing antara lain penyakit kulit, diare, infertilitas, infeksi kandung kemih, infeksi pernapasan, dan bisa mengakibatkan penyakit kronis parah. Untuk mencegahnya, lebih baik rawatlah kucingmu di dalam ruangan saja dan jaga lingkungan senantiasa bersih.

3. Feline Calici Virus

virus kucing berbahaya

Source: pexels.com

Felici Calici Virus atau biasa disebut calici juga merupakan penyakit mematikan kucing yang harus dihindari. Virus ini dapat menyerang pernapasan, otot, pencernaan, mulut, hingga tulang dengan cepat.

Penularan virus calici antarkucing, yaitu melalui lendir hidung, lendir mata, penggunaan litterbox dan tempat makan yang sama, hingga udara lingkungan yang sudah terkontaminasi virus. Virus ini dapat menular dengan cepat dan rentan pada kucing yang belum divaksin.

Gejala penyakit calici antara lain mata berair, gangguan pernapasan, tidak nafsu makan, luka pada mulut, dan mata berair. Pada kasus calici yang parah, penyakit inidapat menyebabkan hepatitis, pneumonia, hingga pendarahan.

4. Feline Immunodefisiensi Virus

penyakit pada kucing mematikan

Source: pexels.com

Dibanding yang lainnya, Feline Immunodefisiensi Virus (FIV) termasuk jenis virus yang lambat. Hampir bersifat seperti HIV pada manusia, gejalanya bisa tak terlihat setelah beberapa tahun setelah terinfeksi dan menyerang kekebalan tubuh kucing.

Penularan penyakit pada kucing ini melalui luka gigitan. Sedangkan kontak biasa seperti tempat makan atau litterbox yang berbarengan nggak memberikan risiko penularan yang signifikan.

Kucing yang tekrena FIV akan rentan terhadap penyakit, seperti radang gusi, penyakit kulit, pembesaran kelenjar getah bening, berat badan turun, anemia, diare, hingga kanker. Untuk pencegahannya, lakukanlah vaksinasi saat kucing berusia minimal 8 minggu dan jagalah di dalam rumah.

5. Chlamydophilosis

penyakit pada kucing yang mematikan

Source: pexels.com

Bagi pemilik kitten, kamu harus waspada dengan penyakit kucing mematikan ini! Bakteri Chlamydiasis biasanya mudah menyerang anak kucing yang berusia 5-12 minggu.

Anak kucing yang terkena chlamydiasis akan menunjukkan gejala demam, mata meradang, bersin-bersin, hidung berair, dan hilang nafsu makan. Infeksi mata pun dapat bertambah parah dalam dua bulan dan bisa menular ke kucing lainnya jika tak segera diobati.

Pengobata untuk penyakit pada kucing ini juga membutuhkan waktu cukup lama, yaitu 3-4 minggu. Pada kasus yang parah, jiak tak kunjung sembuh maka harus dilakukan operasi pengangkatan bola mata.

6. Gagal ginjal

penyakit kucing paling berbahaya

Source: pexels.com

Tak hanya manusia, penyakit gagal ginjal juga dapat menyerang kucing. Gagal ginjal bahkan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada kucing tua.

Selain faktor usia, gagal ginjal juga dapat terjadi pada kucing yang menelan zat beracun seperti pestisida dan obat ibuprofen. Gejala gagal ginjal pada kucing, yaitu penurunan berat badan, buang air berlebihan, bulu menjadi kering, bau mulut, berliur, sembelit, dehidrasi, hilang nafsu makan, lesu, hingga muntah.

Penyakit gagal ginjal pada kucing diketahui tak ada obatnya. Namun, terdapat beberapa cara untuk mengatasinya dengan konsultasi ke dokter, pengaturan pola makan, hingga terapi hidrasi kucing atau diuresis.

7. Rabies

rabies kucing

Source: pexels.com

Penyakit pada kucing yang mematikan terakhir ini merupakan salah satu yang juga paling berbahaya. Rabies bahkan tak hanya dapat menular ke sesama kucing atau hewan, tapi juga manusia.

Penyebaran penyakit ini melali gigitan hewan liar yang kemudian dapat menyerang saraf. Penyakit ini bergerak cukup lambat dan dapat berkembang biak di sistem tubuh kucing selama 2-5 minggu.

Gejala rabies pada kucing antara lain berliur, demam, penurunan berat badan, perilaku aneh, konjungtivitis, kerap menguap, hingga depresi. Untuk menghindari penyakit rabies, penting bagi pemiliki kucing untuk melakukan vakisinasi dan menjaganya dari hewan liar lainnya.


Itulah 7 penyakit kucing paling mematikan yang harus diwaspadai. Selain menjaga kesehatan dan kebersihan kucing, jangan lupa untuk sigap melakukan vaksinasi rutin di dokter hewan.

Hindari mencoba melakukan pengobatan sendiri tanpa konsultasi dokter, ya! Pastikan juga kucingmu mendapat nutrisi dan vitamin yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Cari kost eksklusif di Jakarta atau sekitarnya? Yuk, intip kost Rukita yang bisa kamu temui di berbagai area strategis di Jabodetabek dan Bandung! Fasilitas kamarnya sudah fully furnished, berdesain modern, dan pastinya dengan harga sewa terjangkau serta worth it untuk berbagai keunggulannya.

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang bisa kamu unduh di Play Store atau App Store untuk pengalaman cari kost lebih praktis dan seru. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.

Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!

Bagikan artikel ini