·28 November 2023

Review Film The Three Musketeers Part I: D’Artagnan

·
6 minutes read
Review Film The Three Musketeers Part I: D’Artagnan

“The Three Musketeers: D’Artagnan” akan segera tayang di Indonesia. Bagaimana kisah lengkapnya?

Pada April 2023 lalu, film “The Three Musketeers: D’Artagnan” pertama kali rilis di Prancis. Film ini pun rencananya akan segera tayang di beberapa negara lain, termasuk Indonesia yang diprediksi hadir pada akhir tahun 2023 atau awal 2024 mendatang.

Walau pernah dibuat juga pada tahun 2011, namun “The Three Musketeers: D’Artagnan” yang disutradarai Martin Bourboulon tahun 2023 ini menampilkan sentuhan baru yang lebih menarik termasuk aspek visual dan jalan ceritanya.

Lantas, bagaimana jalan cerita  “The Three Musketeers: D’Artagnan” ini? Sebelum menyaksikannya sendiri, simak review lengkap dari Rukita dalam artikel ini!

BACA JUGA: 15 Film Aksi Terbaik yang Harus Masuk Watchlist-mu!

Review The Three Musketeers: D’Artagnan

Source: XXI

Berbeda dari sebelumnya, “The Three Musketeers” kali ini akan hadir dalam dua judul dengan durasi yang lebih panjang. Adapun judul pertamanya, “The Three Musketeers: D’Artagnan” tayang dalam durasi 2 jam. Berikut ini review filmnya:

Upaya D’Artagnan menjadi bagian Musketeers

Pada film bagian pertamanya ini, cerita akan lebih menyorot karakter Charles D’Artagnan yang ingin menjadi bagian dari Musketeers, atau para kesatria pengawal istana. Ia pun datang dari Gascony ke Paris untuk mewujudkan keinginannya.

Setelah berupaya menyelamatkan seorang perempuan dari penculikan, ia pun terkena tembakan. Dianggap sudah tewas, ia lantas dimakamkan di sebuah hutan yang jauh dari pemukiman. Nasib baik, D’Artagnan ternyata masih hidup dan bangun dari makamnya untuk melakukan perjalanan ke Paris.

Sampai di Paris, D’Artagnan menemui Kapten de Treville, pimpinan pasukan Musketeers. Dengan surat rekomendasi dari ayahnya, yang juga dikenal oleh de Treville, D’Artagnan kemudian diizinkan untuk mengikuti pelatihan sebagai kadet atau taruna Musketeers.

Sebuah pertemuan tak terduga pun terjadi dan membuat D’Artagnan mendapatkan tantangan untuk berduel dengan para Musketeers andalan istana yaitu Athos, Porthos, dan Aramis. Saat ingin melangsungkan duel, Kardinal Richelieu datang dan ingin menangkap mereka atas tuduhan duel ilegal.

Pertempuran pun terjadi antara mereka berempat dengan puluhan pasukan Richelieu. Pertempuran yang dimenangkan mereka berempat lantas membuat para Musketeers jadi mengenal D’Artagnan dan menjalin pertemanan.

Keinginan D’Artagnan untuk menjadi seorang Musketeer lantas segera terkabul. Raja Louis XIII mengukuhkannya sebagai Musketeers usai D’Artagnan, Arthos, Porthos, dan Aramis berhasil menggagalkan upaya penyerangan di Katedral yang dilakukan oleh Benjamin, adik Athos, dan kawanannya.

Pemberontakan terhadap kerajaan

Source: XXI

Premis yang menarik dari film ini tentunya tidak terbatas pada cerita D’Artagnan saja. Lebih dari itu, “The Three Musketeers: D’Artagnan” juga mengangkat cerita pemberontakan kelompok Kardinal Richelieu yang mencoba berkhianat kepada Louis XIII dan hendak membunuhnya.

Untuk memuluskan langkahnya itu, ia pun merekrut Milady, wanita misterius yang kelak menjadi orang kepercayaannya. Bahkan, penyerangan di Katedral pun ditengarai diinisiasi oleh kelompoknya.

Selain itu, salah satu dari tiga Musketeers pun mendapat fitnah. Saat tertidur, sesosok mayat wanita berada di samping Athos dengan luka tusukan. Hal ini lantas membuatnya ditangkap atas dugaan kasus pembunuhan dan dijatuhi hukuman mati.

BACA JUGA: 9 Daftar Film Bioskop yang Tayang di Bulan Desember 2023 | Penuh Aksi dan Horor!

Melihat itu, de Treville, meminta Porthos, Aramis, dan D’Artagnan untuk melakukan investigasi guna membuktikan Athos tidak bersalah. Sayang, usaha mereka gagal dan membuat Athos segera dieksekusi.

Saat akan dikirimkan ke tempat eksekusi, sekelompok pemberontak masuk dan menculik Athos. Tanpa ada yang tahu, ia diselamatkan oleh Benjamin dan kawanannya yang mempunyai rencana untuk menyerang Katedral.

Visual yang lebih gelap dan pertarungan “The Three Musketeers: D’Artagnan”

Source: XXI

Penonton juga akan disuguhi oleh berbagai aksi pertarungan yang menarik sepanjang film ini. Dengan latar tahun 1627, tiap adegan pertarungan didominasi adu pedang yang didukung koreo ciamik sehingga terlihat realistis.

Salah satu adegan yang menarik di antaranya saat pertarungan di hutan antara D’Artagnan, Athos, Porthos, dan Aramis melawan pasukan Richelieu. Dengan pertarungan yang cukup alot, adegan ini membuat penonton yang menyaksikannya dapat merasakan sensasi ketegangan.

Selain itu, kamu juga akan menemukan beberapa aksi tembak-tembakan dalam film ini. Berbeda dari latar film modern, senjata di film “The Three Musketeers: D’Artagnan” menggunakan jenis mini-shotgun yang hanya bisa ditembakkan satu kali.

Tak hanya menguatkan kesan tradisional pada film ini, kombinasi adu pedang dan adegan tembakan juga menjadi aksi yang mendebarkan. Hal ini pun membuat pertarungan menjadi lebih seimbang dengan karakter utama yang tidak terlalu dominan.

Dalam aspek visual, penonton akan diajak merasakan suasana kerajaan ala Eropa dengan bangunan khasnya. Kostum yang digunakan pun terasa sangat mencerminkan kehidupan masyarakat dengan jubah, rompi, dan topi berbulu di bagian atasnya.

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Film Psikopat Barat yang Bikin Deg-Degan!

Kisah cinta di film “The Three Musketeers: D’Artagnan”

Tak hanya sebagai pemanis, kisah cinta dalam film “The Three Musketeers: D’Artagnan” juga menjadi salah satu yang turut memengaruhi alur cerita secara keseluruhan.

D’Artagnan yang mempunyai perasaan terhadap Constance Bonacieux, wanita yang bekerja untuk Ratu Anne, pun perlahan mendapatkan respons positif dan berbalas. Sayangnya, Constance mendapatkan masalah besar usai dirinya mendengar percakapan rahasia terkait rencana pembunuhan raja. Ia pun diculik dan dibawa ke suatu tempat. 

D’Artagnan yang mengetahui rencana itu lantas mencoba untuk menyelamatkannya. Sayang, upaya dramatis ini gagal karena dirinya diserang dari belakang dan membuatnya pingsan. Lantas, bagaimana kelanjutan dari kisah D’Artagnan dan Constance?

Dengan akhir yang terkesan gantung, banyak penonton tentunya menjadi semakin penasaran dengan jalan cerita selanjutnya. Adapun jawabannya bisa kamu temukan pada film keduanya yang berjudul “The Three Musketeers: Milady”

Artikel menarik lainnya:


Nah, itulah review mengenai film “The Three Musketeer: D’Artagnan”. Apa kamu tertarik untuk menyaksikan film ini? Yuk, tulis jawaban kamu di kolom komentar!

Cari kost untuk hunian bulanan atau tahunan? Atau ingin sewa kost khusus untuk kost putra dan kost putri? Cek di Rukita saja, yuk! Rukita punya banyak unit hunian dengan fasilitas lengkap di beberapa kota seperti di kost bandung, kost surabaya, kost jogja, dan beberapa kost di kota lainnya.

Ada juga pilihan kost lainnya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Mulai dari kost khusus putra/putri, kost pet friendly, hingga kost yang dilengkapi dengan rooftop.

Ingin cari kost lainnya yang memiliki fasilitas lengkap dengan harga murah? Yuk, langsung aja cek unitnya di infokost.id. Ada banyak kost murah yang pastinya sesuai dengan kebutuhanmu!

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang tersedia di PlayStore dan Appstore atau kunjungi www.rukita.co untuk informasi lebih lanjut. Ikuti juga akun Instagram @rukita_indo, Twitter @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk mengikuti info dan promo menarik lainnya!

Bagikan artikel ini