·4 June 2020

5 Alasan Mengapa Meeting Online Menyebabkan Stres bagi Para Pekerja

·
5 minutes read
5 Alasan Mengapa Meeting Online Menyebabkan Stres bagi Para Pekerja

Bagi sebagian besar pekerja kantoran yang bekerja dari rumah atau WFH (work from home) selama pandemi Covid-19 berlangsung, pastinya online meeting jadi salah satu kegiatan yang wajib dilakukan hampir setiap hari.

Nggak heran berbagai aplikasi seperti Zoom, Skype, dan Google Hangouts menjadi andalan sekaligus aplikasi yang belakangan ini paling sering digunakan.

Penggunaan berbagai aplikasi tersebut terbilang mudah, bahkan beberapa di antaranya tidak memakan biaya sama sekali. Bukan hal aneh kalau ada yang bilang di masa depan, tuh, bekerja di kantor atau tatap muka dengan rekan kerja jadi salah satu hal yang tidak begitu penting lagi.

Namun, di balik kemudahan penggunaannya, siapa sangka kalau berbagai aplikasi tersebut ternyata memiliki dampak negatif yang baru bisa dirasakan ketika terlalu sering memakainya, lho.

Alhasil muncul istilah ‘zoom fatigue’ yang dikategorikan fenomena kelelahan setelah melakukan konferensi video atau pasca-virtual meeting dengan banyak peserta. Yuk, cari tahu!

5 Alasan Kenapa Banyak Pekerja yang Merasa Stres karena Meeting Online

Mungkin sebagian dari kamu yang sudah sering dan terbiasa melakukan meeting secara online, kini mulai merasakan dampak negatifnya.

Memang hal ini tidak kamu sadari secara langsung, namun jika kamu perhatikan baik-baik pasti ada rasa jenuh dan capek yang kamu rasakan karena meeting secara online. Kok, bisa? Berikut berbagai alasan kenapa kamu bisa merasakan stres akibat meeting secara online!

1. Putusnya komunikasi

This Is What Makes You Stressed at Work, According to New Study

Source: Entrepreneur

Pandemi Covid-19 secara langsung memang sudah memutuskan komunikasi kita dengan orang lain di luar rumah.

Meski kita masih bisa terhubung lewat video call, namun hal ini tidak bisa langsung mengembalikan perasaan putusnya komunikasi kita dengan orang lain menjadi seperti sedia kala.

Menurut seorang pakar komunikasi bernama Gianpiero Petriglieri justru penggunaan video call secara lebih lanjut, nih, dapat membuat kita jauh lebih lelah untuk berkomunikasi. Gianpiero kemudian menjelaskan bahwa melakukan panggilan video membutuhkan lebih banyak fokus daripada obrolan tatap muka.

Selain itu video call juga membuat otak kita harus bekerja lebih keras untuk memproses isyarat nonverbal seperti ekspresi wajah, nada, dan bahasa tubuh sehingga mengonsumsi lebih banyak banyak energi. Wajar saja, kan, jika sering melakukan meeting virtual dapat membuat kamu stres.

2. Kesalahan teknis

Meeting Online Bikin Lelah: Alasan dan Solusinya - Glints Blog

Source: Glints.com

Yap, kesalahan teknis saat melakukan aplikasi video call memang cukup sulit untuk dihindari. Hal ini dikarenakan perbedaan perangkat dan kualitas jaringan dari setiap peserta rapat yang terhubung.

Selain itu tingkat kesalahan teknis jadi jauh lebih tinggi saat menggunakan aplikasi video call untuk melakukan meeting dengan banyak peserta, ketimbang jika hanya untuk melakukan meeting dengan jumlah peserta yang sedikit.

Tidak heran, deh, meski sudah terbiasa menggunakan aplikasinya, masalah ini masih sering menimpa kamu.

Nah, faktor kesalahan teknis yang menyebalkan seperti ini sendiri ternyata juga menjadi salah satu faktor utama yang membuat meeting online berdampak buruk pada kesehatan emosi dan mental kita!

3. Tekanan yang berbeda

Meeting Online Bikin Lelah: Alasan dan Solusinya - Glints Blog

Source: Glints.com

Pernah nggak, sih, kamu merasa agak risih saat harus melakukan presentasi di depan kamera dan layar komputer dengan orang-orang yang balik menatapmu?

Nah, meski biasanya seseorang bisa sangat percaya diri saat harus presentasi di kantor, ternyata jika harus presentasi dan rapat dengan menggunakan video call ada juga, lho, yang justru menjadi gugup.

Hal ini sangat wajar, kok, karena memang saat melakukan presentasi atau rapat lewat video call maka kamu akan merasa jadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Kamu dan semua peserta rapat pastinya hanya fokus memperhatikan wajah di layar saat melakukan meeting secara online.

Beda cerita kalau saat presentasi atau rapat secara tatap muka dan langsung di mana kamu bisa mengalihkan pandanganmu dari orang-orang yang sedang menatapmu untuk mengurangi rasa gugup, tuh.

BACA JUGA: 7 Tips Aman Bermain TikTok selama Wabah Corona

4. Work-life balance

Meeting Online: Bagaimana Cara Membuatnya Lebih Efektif?Wall ...

Source: Wallstreet

Salah satu keunggulan dari bekerja secara remote dan meeting online adalah fleksibilitas waktu. Jadi kamu bisa bertemu atau melakukan rapat kapan saja tanpa ada batasan waktu.

Meski semua jadi lebih fleksibel, namun bagi yang belum terbiasa hal ini justru dapat membawa dampak negatif, lho.

Maklum, dong, setiap orang memiliki work-life balance-nya masing-masing dan prioritas waktu yang mereka luangkan untuk kehidupan dan bekerja pun berbeda-beda.

Siapa sangka, tuh, mungkin ada rekan kerja kamu yang merasa terganggu, saat tim kerja kamu sepakat untuk melakukan meeting atau rapat di luar jam kerja ‘rutinnya’. Nah, karena itu hal ini juga bisa menurunkan produktivitas bagi sebagian orang.

5. Gangguan privasi

Finding endless video calls exhausting? You're not alone

Source: The Conversation

Mungkin hal inilah yang jadi masalah utama dari meeting secara online yang muncul selama pandemi Covid-19.

Berhubung hanya bisa tinggal di rumah saja maka sebagian orang pastinya ada yang merasa terganggu privasinya saat harus melakukan meeting online di rumah.

Setiap individu tentu punya privasi masing-masing, tuh, di mana nggak semua orang bisa terbuka untuk menunjukkan isi rumah atau kamarnya ke semua orang.

Meski dianggap masalah utama, ternyata hal ini mudah diatasi, kok. Pasalnya sebagian dari aplikasi video call kini memberikan opsi untuk mengganti background saat kita menggunakannya. Coba, deh!


Itulah dia beberapa alasan yang mungkin membuat kamu kini merasa stres ketika harus menggunakan aplikasi video call untuk meeting secara online maupun rapat dengan rekan kerja.

Jika benar hal ini sudah kamu rasakan, maka bagaimana pendapatmu tentang bekerja remote di masa depan? Kira-kira apakah bekerja langsung di kantor tetap jadi keharusan? Jangan lupa tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!

Bagikan artikel ini