·3 March 2021

4 Keuntungan Tinggal di Coliving yang Mendukung Gaya Hidup Ramah Lingkungan

·
4 minutes read
4 Keuntungan Tinggal di Coliving yang Mendukung Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Kamu juga bisa mendukung sustainable living alias gaya hidup ramah lingkungan!

Apakah kamu pernah mendengar kalau sampah rumah tangga termasuk penyumbang sampah terbesar? FYI, tercatat 62% sampah nasional berasal dari sampah rumah tangga! Mulai dari sisa makanan, pembungkus (kertas, plastik, atau karet), sayuran, kulit buah, daun dan ranting, hingga barang bekas.

Begitu kita #dirumahaja bisa jadi jumlah sampah rumah tangga pun meningkat akibat kebiasaan pesan-antar atau delivery makanan selama masa pandemi Covid-19. Padahal kantong plastik, tuh, butuh waktu 10-20 tahun untuk terurai, sementara botol plastik baru terurai 100-450 tahun lamanya.

Ingin menjaga bumi tetap menjadi hunian ternyaman kita semua? Yuk, mulai dari diri sendiri dengan cara mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Nggak perlu yang ribet atau terlalu ‘mulia’, kok, cukup pindah ke hunian berkonsep coliving saja!

Gaya Hidup Ramah Lingkungan dengan Tinggal di Coliving

Buat kamu yang sedang mencari tempat tinggal sekaligus ingin mendukung gaya hidup ramah lingkungan, nih, wajib membaca artikel ini sampai tuntas. Yuk, mulai dari langkah kecil saja!

1. Solusi hunian tengah kota

Rukita Kudus Menteng

Tinggal di kota besar tentu saja butuh usaha ekstra. Berhubung padat penduduk, nih, harga lahan dan rumah pasti juga ikut meningkat. Apa lagi kalau kamu mengincar tinggal di daerah strategis dengan akses transportasi dan fasilitas lengkap. Wah, berapa bujet yang harus dikeluarkan?

Tinggal di pinggir kota mungkin cocok dari segi bujet, tetapi biasanya kamu akan boros di waktu dan energi. Berangkat subuh dan pulang tanpa pernah melihat matahari tenggelam? Bakal tua di jalan nggak, sih? Belum lagi ongkos yang harus dikeluarkan, tuh. Seandainya membawa kendaraan pribadi kamu juga ikut menyumbang polusi dan kemacetan. Pusing!

Solusi gaya hidup ramah lingkungan memang tinggal di unit coliving yang memiliki lokasi strategis. Beda dari kost biasa, nih, coliving menawarkan tempat tinggal bersama dengan membentuk komunitas baru bersama-sama. Dengan sharing biaya tentu kamu bisa berhemat cukup banyak, dong.

2. Desain yang ramah lingkungan

Berhubung harga tanah mahal, ya, sudah pasti bangunan atau rumah berkonsep coliving memiliki desain yang juga ramah lingkungan. Keterbatasan lahan tidak akan mengorbankan kenyamanan, tetapi justru mengoptimalkan ruang dengan desain simpel sehingga tercipta efisiensi.

Contohnya adalah aplikasi jendela untuk kamar yang mungil. Selain bagus untuk sirkulasi udara, keberadaan jendela juga membantu penerangan di dalam kamar. Tentunya hal ini mendukung penghematan energi listrik sehingga dalam kondisi normal tetap nyaman untuk dihuni.

Pemilihan furnitur juga ditata secermat mungkin, bahkan beberapa coliving sudah menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Penggunaan furnitur kulit dan kayu yang berkontribusi terhadap krisis perubahan iklim dan isu pemanasan global pun mulai banyak berkurang.

BACA JUGA: Sejarah Asal Mula Konsep Coliving | Ternyata Sudah Populer Sejak Era 60-an!

3. Lebih hemat dan akrab

Seperti sudah disebut di poin pertama, ya, hidup berdampingan dengan beberapa orang bakal lebih hemat dibanding kamu menyewa satu unit apartemen atau rumah di tengah kota sendirian. Hunian coliving juga menawarkan area komunal dan dapur bersama untuk menciptakan interaksi yang sehat, tanpa mengorbankan privasi.

Saat lapar, nih, para penghuni bisa masak bersama atau memesan makanan dari satu resto untuk menghemat biaya antarnya. Nobar atau mabar juga tentu lebih hemat listrik karena kalian bisa berada di dalam satu ruangan sama yang memudahkan aktivitas bersama.

Belum lagi kalau ada fasilitas rooftop, meja biliar, atau kolam renang di hunian seperti Rukita Kutu Buku Karawaci, sih, kamu pasti lebih memilih #dirumahaja. Mencari hiburan nggak perlu keluar uang, kan? Hemat lagi!

BACA JUGA: Tren Coliving di Berbagai Negara, Samakah Seperti di Indonesia?

4. Bisa saling mengingatkan

Source: Rukita.co

Salah satu keuntungan punya komunitas, tuh, kamu bisa saling mengingatkan untuk menjalani gaya hidup ramah lingkungan. Ini semata demi kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bersama.

FYI, di unit coliving Rukita sudah ada program “Rukita Peduli Lingkungan” yang merupakan inisiatif awal Rukita untuk mengajak dan membudayakan gaya hidup minim sampah di lingkungan dan kepada penghuni unit coliving Rukita. Bersama dengan Waste4Change, Rukita mulai menerapkan sistem pengelolaan sampah yang tepat di unit. 

Belum terlambat, kok, kalau kamu mau mulai menjalani gaya hidup ramah lingkungan sekarang juga. Ayo!


Itulah beberapa keuntungan tinggal di coliving yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Kamu bisa mendapatkan itu semua jika tinggal di Rukita, lho!

Unit coliving Rukita tersebar di daerah strategis Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan bujet mulai dari Rp1 jutaan per bulan. Kamu sudah mendapatkan kamar fully furnished, WiFi, AC, hingga fasilitas laundry dan pembersihan kamar yang termasuk dalam tagihan bulanan. Lengkap, kan?

Buat kamu yang penasaran dengan pilihan kost yang dikelola Rukita, klik tombol di bawah, yuk!



Atau bisa juga ketik link berikut di browser kamu: bit.ly/rukita-sustainable

Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id. Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.

Apakah kamu tertarik tinggal di coliving? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar, ya.

Bagikan artikel ini