·8 March 2021

3 Dampak Psikologis akibat Ghosting | Benarkah Termasuk Kategori Kekejaman Emosional?

·
4 minutes read
3 Dampak Psikologis akibat Ghosting | Benarkah Termasuk Kategori Kekejaman Emosional?

Kemungkinan besar kalau sudah lama berada dalam ranah percintaan di era digital ini, kamu sudah pernah ghosting atau di-ghosting orang. Beberapa orang merasa ghosting adalah cara mudah untuk mengakhiri sebuah hubungan, tapi ada juga yang merasa bahwa ghosting bukanlah cara yang etis untuk mengakhirinya.

Ghosting dianggap sebagai sebuah tindakan di mana seseorang mendadak mengakhiri segala kontak dengan orang lain tanpa penjelasan, biasanya sering terjadi di hubungan romansa. Benar-benar menghilang seperti hantu! Meskipun hal ini mungkin lumrah dilakukan di dunia pacaran zaman modern, tetap saja hal ini terasa menyakitkan dan membingungkan.

3 Dampak Psikologis akibat Ghosting

Beberapa pakar percintaan, seperti Psychology Today, mengatakan ghosting terasa sangat menyakitkan karena hal ini adalah sebuah bentuk kekejaman emosional. Pasalnya dampak psikologis akibat ghosting begitu besar.

Lantas, apa saja, sih, dampak psikologis akibat ghosting ini? Ayo, kita baca bahasannya di bawah ini, yuk.

1. Menanamkan ide kalau kita tidak bisa dicintai

Feeling Sad? Try To Get Out Of Your Own Head

Source: 101.5 KNUE

Di-ghosting bukanlah hal yang mudah. Ketimbang putus hubungan, ghosting bisa saja terjadi saat semua hubungan terasa sedang baik-baik saja dan masalahnya terjadi secara sepihak saja.

Kamu yang tidak tahu menahu tentang keputusan si dia mendadak tidak dihubungi lagi. Lebih menyakitkannya lagi, tuh, di era digital ini kita justru mengetahui keadaannya melalui media sosialnya! Kamu pun jadi bertanya-tanya: Kenapa dia bahagia saat aku dibuat terpuruk olehnya?

Makanya, ghosting sering kali menanamkan ide bahwa seseorang tidak bisa dicintai oleh orang lain karena orang tersebut terlihat bahagia dan baik-baik saja tanpa keberadaan kita. Tidak jarang juga, orang menjadi sedih secara berlarut-larut karena hal ini, lho.

2. Menghancurkan rasa percaya diri seseorang

5 tips for answering the trickiest job interview question

Source: Ladders

Tentu saja perasaan ini tidak bisa dihindari apabila seseorang habis di-ghosting. Selain merasa tidak bisa dicintai, rasa percaya diri seseorang menjadi berkurang secara bersamaan karena korban ghosting bahkan tidak mendapatkan penjelasan yang cukup mengapa hubungan mereka berakhir dengan alasan jelas.

Karena tidak hadirnya alasan putus hubungan tersebut, seseorang menjadi berasumsi ada sesuatu yang kurang dari diri mereka. Sstt, semakin lama seseorang berusaha mencari tahu kekurangan dirinya sendiri maka semakin hancur pula rasa percaya diri seseorang.

3. Menyebabkan rasa sakit di hati yang berpengaruh ke fisik

Resilient Humans – Community Connections

Source: Community Connections

Ditolak oleh keadaan sekitar dapat mengaktifkan perasaan sakit yang sama seperti bagaimana otak kita memproses rasa sakit secara fisik. Selain adanya hubungan biologis antara penolakan dan rasa sakit, ada juga beberapa faktor yang membuat ghosting semakin menyakitkan.

Ketika d-ighosting, seseorang tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Selain itu, ada skenario ambigu di mana kamu tidak tahu apakah kamu harus khawatir terhadap orang itu atau marah. Mungkin mereka sedang sibuk? Apakah mereka sedang terbaring di rumah sakit? Haruskah kamu khawatir? Kamu tidak tahu harus bereaksi seperti apa karena kamu benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Ketika disadari bahwa orang tersebut meninggalkan tanpa memberikan penjelasan, rasa sakit yang kamu rasakan akan terasa jauh lebih parah daripada ditolak.


Itulah dampak psikologis akibat ghosting yang dialami oleh korban ghosting. Wah, kalau sudah tahu dampaknya, apakah kamu masih mau ghosting orang lain? Rukita harap kamu nggak akan melakukannya, ya.

Omong-omong, ghosting bukan cuma terjadi dalam hubungan romansa, lho, tapi biasanya terjadi juga saat sedang mencari tempat tinggal. Sudah ketemu tempat yang cocok, tapi kemudian saat menghubungi pemilik, malah tidak ada balasan. Sakit nggak, sih?

Rukita Rosewood Duren Tiga

Nah, kalau kamu ingin yang pasti-pasti saja, coba hubungi Rukita saja. Soalnya, Customer Service Rukita alias Nikita dijamin siap menjawab semua pertanyaan kamu dengan sigap. Nggak ada, deh, istilah ghosting!

Rukita Bangka Kemang

Unit coliving Rukita juga no tipu-tipu karena apa yang kamu lihat di foto bakal senyata kondisi aslinya. Semua kamar sudah fully furnished, dilengkapi AC dan koneksi WiFi kencang, serta area komunal nyaman, hingga akses 24 jam ke dapur bersama. Komplet, kan?

Bersama Rukita memang #SenyamanDiRumah! Ingin tahu unit mana saja yang dimiliki Rukita? Cek lokasi Rukita di bawah ini, yuk.



Atau bisa juga ketik link berikut di browser kamu: bit.ly/rukita-noghosting

Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id. Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.

Apakah kamu pernah ghosting atau di-ghosting? Yuk, berbagi di kolom komentar.

Bagikan artikel ini