·9 April 2022

Apa Itu Obsesi? Pahami Perbedaan Cinta dan Obsesi!

·
6 minutes read
Apa Itu Obsesi? Pahami Perbedaan Cinta dan Obsesi!

Yuk, ketahui apa itu obsesi, jangan sampai salah paham!

Apa itu obsesi dan cinta? Cinta itu menurut KBBI adalah rasa kasih sayang atau suka sekali kepada orang lain. Bisa diartikan pula cinta adalah emosi sehat yang berkembang di antara dua orang, saat mereka berkomitmen untuk berbagi waktu dan energi serta saling mengenal satu sama lain.

Rasa cinta ini pula yang mampu menerima semua kelebihan maupun kekurangan diri seseorang. Berbeda dengan obsesi, yang awalnya mungkin terasa seperti cinta. Rasa itu mengunci pikiranmu terhadap si dia. Karena ini justru obsesi adalah emosi tak sehat yang kadang akan membuat orang yang merasakannya “sesak” dan overthingking.

Apa Itu Obsesi?

apa itu obsesi

Source: pexels.com

Lebih lengkapnya mengenai apa itu obsesi, ketika kasus pasanganmu terlalu obsesif sehingga selalu ingin melibatkan dirinya dalam setiap aspek hidupmu. Jika sudah seperti ini, perasaan cemburu dan paranoia lambut laun akan tumbuh.

Berbeda dengan cinta. Jika dua orang jatuh cinta, mereka akan menjaga kepercayaan dan komitmen satu sama lain. Sehingga mereka tidak akan merasa terancam jika pasangannya menghabiskan waktu dengan orang lain.

apa itu obsesi .

Source: pexels.com

Orang yang jatuh cinta bahkan bisa memberikan kebebasan pada pasangannya karena ingin pasangannya ikut berkembang dan meraih kesuksesannya. Tentu mereka akan bangga dengan pencapaian pasangan, meskipun itu tidak berkaitan dengan hubungan yang mereka jalani.

Nah, kembali pada sifat obsesif itu. Seseorang yang obsesif akan selalu menaruh curiga pada pasangannya. Pikiran berlebihan tentang perselingkuhan juga akan terus muncul. Alhasil mereka akan menjadi abusive, baik secara emosional maupun fisik.

obsesi adalah .

Source: pexels.com

Pada akhirnya mungkin mereka akan tersadar prilaku yang ditunjukkan sangat tidak baik. Tapi sifat negatif dari obsesif ini akan membuat mereka terus menyalahkan pasangan atas tindakan yang mereka lakukan. Jelas terlihat, obsesi ini membuat seseorang tidak bisa menerima penolakan.

Bagi orang yang obsesif penolakan itu sangat menyakitkan karena mereka cenderung menggantungkan diri ke orang yang mereka suka. Segala cara akan mereka lakukan untuk bisa terus dekat dengan orang tersebut.

Mereka tak peduli itu membuat orang lain merasa nyaman atau justru sebaliknya. Bahkan mereka tak segan melanggar hak privasi jika rasa oabsesif ini sudah begitu besar.        Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita simak penjelasan berikut.

1. Apa itu obsesi? Ini Cara mengenalinya

Source: Freepik

  • Saat kamu tidak bisa menerapkan alasan dan logika ke dalam hubungan. Misal kamu tahu kalian sebenarnya tidak cocok, tapi kamu memilih untuk mengabaikan tanda-tanda tersebut demi bisa terus bersama si dia.
  • Kamu sering overthinking hingga muncul paranoia akan kemungkinan perselingkuhan pada pasangan. Terutama saat kamu tidak bersama dia. Paranoia ini kemudian akan menjadi semakin tidak logis.
  • Tanpa kamu sadari, kamu bisa sampai menghampiri rumah, kantor, atau tempat lainnya hanya untuk mengetahui kabar si dia. Kamu berharap bisa bertemu dan melihat dirinya meski sebentar. Lebih parah lagi kamu bahkan berharap bisa melihat dia dengan orang lain untuk membenarkan rasa paranoia kamu.
  • Kamu jadi semakin sering memikirkannya, sampai-sampai itu menggangu pekerjaan dan hubunganmu dengan orang lain. Ini bisa seperti, kamu akan terus menghubungi dia meskipun saat bekerja. Mengirim email, pesan singkat, atau bahkan membanjiri dia dengan hadiah hingga mencari seputar mantannya dengan detail.
  • Kamu bingung, karena kamu merasa tidak mungkin jatuh cinta padanya tapi di lain sisi kamu juga merasakan sulit hidup tanpanya.
  • Kecemasan akan di dia meningkat, sampai-sampai kamu sulit tidur, nafsu makan berkurang, dan seluruh aktivitas rusak hingga mengalami depresi.
  • Perasaan depresi yang ekstrem dan rasa percaya diri yang rendah kemudian membuat kamu meyakini definisi dirimu adalah hubunganmu dengan si dia. Hal ini karena kamu merasa begitu terikat dengan hubungan tersebut.
  • Kamu tidak bisa menerima kenyataan jika suatu saat hubunganmu harus kandas. Bahkan setelah kalian putus, kamu masih memercayai si dia tidak bisa hidup tanpa kamu. Meskipun dia sudah menolak semua panggilan dan memohon untuk berhenti menghubungi.
  • Lebih parah lagi, ketika kamu percaya perilaku menggebu-gebu itu bisa meyakini dia untuk tahu besarnya rasa cinta dia padamu. Padahal, hal sebaliknya yang justru terjadi. Dia malah takut padamu dan akan semakin menjauh.
  • Kamu kerap melakukan manipulasi dengan menggunakan trik yang membuat dia bersalah karena tidak membalas cintamu.
  • Kemudian untuk mendapatkan kepercayaan si dia kembali, kamu berjanji untuk mengubah perilaku hanya untuk menenangkan hatinya. Kenyataannya kamu melakukan perubahan perilaku itu hanya sementara.

BACA JUGA: 7 Manfaat Ini Buktikan Deep Talk adalah Kunci Hubungan Harmonis!

2. Hal yang menyebabkan cinta menjadi obsesif

apa itu obsesi?

Source: Freepik

Obsesi bahkan menurut KBBI adalah “gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan”. Dalam sebuah studi yang dilansir melalui psychology.binus.ac.id, menyebutkan terdapat gangguan obsesif komupulsif. Di mana obsesi itu muncul ditandai dengan adanya pikiran, bayangan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu, sehingga menimbulkan kecemasan tersendiri.

Sehingga untuk mengetahui apakah seseorang memiliki cinta yang obsesif biasanya membutuhkan tenaga profesional di bidang kesehatan mental. Ada baiknya jika kamu merasa sudah memiliki tanda-tanda yang disebutkan di atas kamu mulai mencari tahu lebih lanjut apakah benar itu sifat obsesif atau bukan.

3. Hal yang penyebab perilaku obsesif

apa itu obsesi? ini penyebabnya

Source: Freepik

  1. Rasa percaya diri yang rendah, membutuhkan kebutuhan untuk menenangkan hati yang berlebihan.
  2. Secara obsesif terlalu sering membicarakan tentang apa yang mereka cintai.
  3. Melakukan panggilan telepon berulang kali, pesan singkat, dan lainnya kepada orang yang mereka suka.
  4. Memiliki kecenderungan untuk sangat mencintai atau sangat membenci seseorang
  5. Cenderung melihat sesuatu hanya dari satu sisi, baik itu hanya sisi negatif ataupun sisi positif.
  6. Sulit fokus pada pekerjaan, bersosialisasi, atau pada aspek kehidupan lainnya, selain pada orang yang mereka cintai.

4. Perbedaan obsesi dengan cinta

obsesi adalah

Source: pexels.com

  1. Cinta akan menyisakan ruang untuk pasangan berkembang. Sedangkan obsesi akan terjebak pada keraguan dan ketakutan.
  2. Dalam cinta kamu akan memercayai pasangan, dalam obsesi kamu akan menaruh curiga berlebih yang membuat hubungan tidak baik.
  3. Saat kalian jatuh cinta dengan sesungguhnya, akan ada waktu untuk berdiskusi dan berbicara. Sayangnya, obsesi hanya akan menyabotase kehidupan sosialmu.
  4. Cinta adalah kebahagiaan yang kamu pilih untuk dirasakan bersama. Sedangkan obsesi kebahagiaan yang kamu merasakannya.
  5. Saat kamu cinta, kamu akan menjaga kebutuhan satu sama lain. Sebaliknya, saat kamu obesesif kamu hanya akan mementingkan salah satunya saja.

Sekarang kamu sudah tahu apa itu obsesi. Apakah selama ini ada hal-hal yang sudah kamu rasakan? Dari pasanganmu maupun dari kamu sendiri.

Jika sudah benar-benar yakin kamu berada dalam hubungan obesesi seperti di atas, jangan ragu untuk langsung mencari bantuan profesional atau bercerita dengan orang yang kamu percaya ya.

Semoga artikel ini bisa memberikan pencerahan untuk kamu!

Cari kost dengan fasilitas lengkap dan modern? Rukita pilihannya! Kost Rukita tersebar di lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Dengan harga sewa mulai 1 jutaan, kamu bisa tinggal di kost #SenyamanDiRumah dengan fasiltias setara apartemen!

Tonton video di atas untuk tahu keunggulan Ruktia dibanding kost biasa lainnya, yuk!

Supaya cari kost lebih mudah, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Bisa juga tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.

Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!

Bagikan artikel ini