·28 October 2023

Biografi dan Metode Dakwah Sunan Giri, Salah Satu Anggota dari Wali Songo

·
4 minutes read
Biografi dan Metode Dakwah Sunan Giri, Salah Satu Anggota dari Wali Songo

Sunan Giri merupakan salah satu dari wali songo.

Wali Songo memiliki kontribusi yang signifikan dalam sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, dan oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami biografi mereka. Salah satunya adalah Sunan Giri, yang merupakan salah satu dari sembilan Wali Songo.

Biografi Sunan Giri memiliki banyak kisah perjuangan yang patut dijadikan teladan. Seperti halnya para Wali Songo lainnya, beliau memiliki metode dakwah yang unik dan khas dalam menyebarkan agama Islam, terutama pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit.

Melalui kisah-kisah dan perjuangannya, Sunan Giri telah meninggalkan warisan berharga yang patut untuk kita teladani. Dalam rangka lebih memahami sejarah ini, berikut adalah ulasan singkat tentang biografi Sunan Giri.

Baca Juga: Biografi dan Metode Sunan Drajat, Wali yang Peduli dengan Sesama

Biografi Sunan Giri

Sunan Giri

Source: anyer globe

Sunan Giri, yang lahir pada tahun 1442 M dengan nama Jaka Samudra, memiliki latar belakang keluarga yang istimewa. Ayahnya, Syekh Maulana Ishak, adalah keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Husein, putra Sayyidah Fatimah.

Sedangkan ibunya, Dewi Sekardadu, adalah anak Raja Blambangan, Bhre Wirabhumi. Yang merupakan putra Maharaja Hayam Wuruk, penguasa Majapahit pada periode 1350-1389 M.

Namun, saat Sunan Giri lahir, situasinya kurang mendukung. Saat itu, sebuah penyakit menyebar di Gresik, dan Bhre Wirabumi, sang kakek, menganggap bahwa kelahiran cucunya membawa bencana.

Akibatnya, ia memerintahkan agar sang bayi dibuang ke laut. Beruntung, Sunan Giri diselamatkan oleh Nyi Ageng Pinatih, seorang saudagar kaya raya di Gresik, yang kemudian merawat dan membesarkannya hingga mencapai usia 7 tahun.

Ketika berusia 7 tahun, Jaka Samudra (nama Sunan Giri ketika itu) dititipkan ke Pesantren Ampel Denta yang didirikan oleh Sunan Ampel. Di pesantren tersebut, namanya diganti menjadi Raden Paku oleh Sunan Ampel.

Sunan Giri belajar berbagai aspek ilmu agama, termasuk Al Quran, hadits, fiqih, dan Tasawuf di bawah bimbingan Sunan Ampel. Kecerdasannya dalam menyerap ilmu agama membuatnya diberi gelar Maulana Ainul Yaqin.

Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, beliau melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Selama perjalanannya, ia sempat menemui Syekh Maulana Ishak di Aceh.

Sang ayah menyarankannya untuk mendalami ilmu agama dan membangun pondok pesantren di wilayah Gresik. Sebelum mendirikan pesantren, beliau juga terlibat dalam usaha dagang yang awalnya milik ibu angkatnya.

Usahanya tidak hanya terbatas di Jawa, melainkan juga mencapai daerah-daerah lain, termasuk Makassar. Kesempatan ini digunakan oleh beliau untuk berdakwah dan menyebarkan Islam lebih luas.

Terkait dengan pesan dari sang ayah, Sunan Giri akhirnya memutuskan untuk mendirikan pesantrennya sendiri, yang diberi nama Pesantren Giri Kedhaton. Pesantren ini didirikan pada tahun 1487 M di sebuah perbukitan di Gresik.

Seiring dengan perkembangan Islam, Giri Kedaton tumbuh menjadi sebuah kota dengan fungsi pusat pemerintahan dan penyebaran Islam. Sunan Giri meninggal dunia pada tahun 1505 M dan dimakamkan di sebuah bukit di dusun Kedaton, Desa Giri Gajah, Gresik, Jawa Timur.

Baca Juga: Pengaruh Besar Sunan Ampel dalam Penyebaran Islam di Jawa

Metode Dakwah

Sunan Giri menjalankan misi dakwahnya melalui dua pendekatan utama. Yang pertama adalah melalui bidang pendidikan, di mana ia membuka pesantren dan mengajarkan ajaran Islam kepada para muridnya.

Pendekatan kedua melibatkan penggunaan karya seni dan hiburan, seperti permainan anak-anak dan tembang. Beliau menciptakan beberapa permainan anak yang digunakan sebagai alat pendidikan dan hiburan, seperti gendi gerit, Jelungan, jamuran, dan lain sebagainya.

Selain itu, beliau juga menciptakan tembang-tembang anak-anak yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai kebaikan kepada generasi muda, seperti gula ganti, jor, padang bulan, dan cublak-cublak suweng. Beliau berhasil menyampaikan pesan-pesan agama dan moral.

Lokasi Makam

Sunan Giri

Source: kompas.com

Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1506 M, dan dia dikebumikan di suatu bukit yang memiliki arsitektur khas Jawa. Tempat pemakaman ini terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, dengan jarak sekitar 4 km dari pusat kota Gresik.

Artikel menarik lainnya:


Sunan Giri merupakan salah seorang wali yang turut menyebarkan agama Islam di Nusantara. Dan menjadi bagian dari walisongo yang turut menyebarkan Islam di Pulau Jawa.

Cari hunian dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba tinggal di Rukita saja!

Tak hanya di Jabodetabek dan pulau Jawa saja, seperti kost jogjakost malangkost semarang, maupun kost bandung. Ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya!

Tapi, kalau kamu punya budget pas-pasan dan sedang mencari hunian harga ekonomis fasilitas lengkap, bisa kepoin Infokost.id. Tersedia kost di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indoTwitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.

Bagikan artikel ini