·2 February 2021

7 Cara Pengelolaan Sampah sesuai Sumber dan Jenis | Bisa Dicoba Sendiri!

·
10 minutes read
7 Cara Pengelolaan Sampah sesuai Sumber dan Jenis | Bisa Dicoba Sendiri!

Yakin, nih, sudah menerapkan waste management yang tepat?

Sampah sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita. Nggak bisa dipungkiri, nih, kita pasti memproduksi sampah setiap hari. Mulai dari sampah bekas makanan, plastik pembungkus, hingga elektronik.   

Sampah atau limbah yang kita hasilkan dari aktivitas sehari-hari juga perlu dikelola dengan baik. Jika hal ini diabaikan maka akan membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem lingkungan. 

Waste management

Source: NBC News

Apakah kamu tahu apa itu waste management?

Waste management atau pengelolaan sampah adalah proses pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, mendaur ulang dari material sampah. Baik itu organik, anorganik, padat, atau cair.

Waste management

Source: News 1130

Berbicara tentang jenis sampah, tentu kamu masih ingat pelajaran di Sekolah Dasar, dong. Jenis sampah secara umum dibagi menjadi dua, yakni:

  • Sampah organik yakni sampah yang dapat membusuk dan terurai, seperti kulit sayur dan buah, cangkang telur, tulang ikan, tulang ayam, dan sebagainya
  • Sampah anorganik yakni sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai, seperti plastik, kardus, kertas, hingga barang elektronik.

Mungkin kamu sudah mengetahui cara mengelola sampah organik yang bisa dijadikan kompos. Tapi, bagaimana dengan sampah masker bekas atau kasur besar? 

Cara Mengelola Sampah yang Tepat dan Mudah sesuai Jenis

Cara pengelolaan sampah yang tepat

Source: NOW! Jakarta

Daripada menerka-nerka, yuk, langsung intip cara waste management sesuai dengan jenisnya. Nggak hanya sampah jenis organik, tapi juga sampah jenis lainnya. Jangan sampai salah mengelola sampah, deh!

1. Sampah dari rumah tangga

Mengelola sampah

Source: Bit Rebels

Salah satu sumber penghasil sampah yang paling besar di Indonesia adalah dari rumah, baik itu rumah pribadi atau rumah sewaan seperti kost dan apartemen. Melansir dari laman Mongabay, data nasional 2018 menunjukkan bahwa 62% sampah di Indonesia dihasilkan dari sektor rumah tangga.

Sampah yang dihasilkan oleh rumah juga disebut sebagai limbah rumah tangga. Limbah ini berasal dari kegiatan kita di dalam rumah seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. Biasanya, nih, sampah rumah tangga dari sampah sayuran, makanan, hingga plastik dan kardus bekas dari belanja online.

Mengelola sampah

Source: FirstCry Parenting

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk mengelola sampah rumah tangga adalah memisahkan tempat pembuangan untuk sampah organik dan anorganik. Sampah bekas sayuran jangan digabungkan dengan plastik kresek, ya. Jika kamu sudah memilah jenis sampah dengan tepat, tentu akan sangat mudah untuk mengelolanya.

Selain itu, kamu juga bisa mengubah sampah organik menjadi kompos untuk tanaman. Trik ini sangat cocok untuk kamu yang punya hobi bercocok tanam, nih. Selain menyelamatkan lingkungan, menggunakan pupuk kompos buatan sendiri jadi bisa menghemat pengeluaran.

Mengelola sampah

Source: Money Crashers

Sampah anorganik juga bisa kamu ubah menjadi sesuatu yang lebih memiliki harga. Misalnya saja sampah bekas botol kaca digunakan kembali untuk meletakkan koleksi tanaman atau ikan hias. Botol plastik bekas juga bisa didaur ulang menjadi wadah serbaguna, tuh.

Di sisi lain, penggunaan plastik juga harus dikurangi. Kamu bisa, lho, memanfaatkan material lain seperti koran, kain, atau kardus sebagai pengganti fungsi plastik. Selalu ada cara untuk mengelola sampah dengan lebih baik, kan?

BACA JUGA:  6 Cara Merawat Monstera dalam Rumah untuk Ruangan Estetik 

2. Sampah minyak jelantah

Mengelola sampah minyak jelantah

Source: Hipwee

Banyak orang yang bingung mengelola sampah minyak yang juga dikenal dengan sebutan minyak jelantah. Jika minyak jelantah digunakan berulang kali, tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan, tuh. Ternyata, ya, minyak jelantah bisa dikelola dengan baik dan benar.

Sebagai catatan, jangan pernah membuang minyak ke saluran bak pencucian wastafel, ya. Bisa-bisa pipa saluran air jadi tersumbat, lho. Hal ini juga bisa mencemari saluran air di seluruh kota dan berbahaya bagi ekosistem lingkungan.

Mengelola sampah minyak jelantah

Source: Analisa Indonesia

Melansir laman Zero Waste, minyak jelantah dapat diolah menjadi beberapa hal, seperti:

  • Sabun cuci baju
  • Tambahan untuk pupuk kompos
  • Bahan bakar lampu minyak
  • Cairan pembersih lantai
  • Aromaterapi
  • Sebagai pakan unggas
  • Bahan bakar biosolar
Mengelola sampah minyak jelantah

Source: Good News From Indonesia

Selain itu, kamu juga bisa memberikan minyak jelantah ke instansi atau perusahaan agar diolah menjadi bahan baku biodiesel, lho. Beberapa perusahaan dan instansi di Indonesia sudah memiliki program untuk membeli minyak jelantah dari masyarakat, misalnya saja PT Hijau Daun Energi dan Beli Jelantah.

Selain membantu mengelola sampah dengan benar, kamu juga jadi punya tambahah penghasilan, deh!

3. Sampah elektronik

Mengelola sampah elektronik

Source: Environment and Energy Center

Elektronik menjadi salah satu jenis sampah yang pengelolaannya masih kurang tepat. Mungkin banyak di antara kamu yang masih membuang sampah elektronik ke tempat pembuangan biasa. Padahal, ya, hal ini merupakan tindakan yang salah.

Sampah elektronik masuk ke dalam kategori limbah B3. Melansir laman Indonesia Environment & Energy Center, limbah B3 atau Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah sampah buangan yang di dalamnya terkandung zat beracun dan berbahaya untuk kesehatan dan juga lingkungan.

Mengelola sampah elektronik

Source: Itworks.id

Contoh sampah elektronik antara lain telepon genggam, komputer, televisi, mesin cuci, baterai, dan sebagainya. Benda-benda ini memiliki bahan yang beracun seperti logam berat dan PVC.

Untuk mengelola sampah elektronik, kamu harus memisahkan dengan sampah jenis lain. Jangan lagi membuang baterai bekas ke dalam tumpukan sampah biasa, ya.

Mengelola sampah elektronik

Source: Tucson Local Media

Pisahkan elektronik berukuran kecil seperti baterai ke dalam wadah khusus. Kemudian, sebelum membuangnya ke tempat sampah beri label dengan tulisan “Limbah B3” pada wadah. Hal ini dilakukan agar petugas sampah dapat memilah sampah dengan lebih mudah dan tepat.

Selain itu, seperti yang ditulis dalam laman DBS.com, kamu juga bisa mengembalikan elektronik yang rusak ke perusahaan yang memproduksinya untuk didaur ulang menjadi produk yang baru. Namun, kamu harus memastikan ke produsen elektroniknya terlebih dulu sebelum mengirim limbah elektronik ini, ya.

pengelolaan sampah elektronik

Source: Republika

Ada satu tips lagi, nih, kamu juga bisa membuang limbah elektronik di kotak sampah elektronik yang telah disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Kotak sampah elektronik ini tersebar di Stasiun KRL, Halte TransJakarta, dan beberapa tempat publik lainnya.

4. Sampah kosmetik dan skincare

pengelolaan sampah kosmetik

Source: NOW! Jakarta

Siapa, nih, yang punya tumpukan botol bekas skincare di meja rias? Ternyata, ya, membuang sampah bekas skincare dan kosmetik ada aturannya juga. Kamu nggak bisa, tuh, sembarangan membuang karena wadah bekas skincare atau makeup termasuk dalam limbah B3.

Untuk pengelolaan sampah bekas kosmetik dan skincare, kamu bisa mencuci bersih wadah dan memisahkannya dari sampah jenis lain. Sama halnya dengan limbah elektronik, kamu juga harus memasukkan dalam plastik atau wadah terpisah dari sampah lainnya. Kemudian, beri label atau tanda “Limbah B3” pada plastik, lalu berikan ke tempat daur ulang.

pengelolaan sampah kosmetik

Source: Hair La Vie

Saat ini beberapa produsen skincare dan kosmetik juga memiliki program daur ulang wadah bekas mereka, lho. Misalnya saja The Body Shop dan Sensatia Botanicals yang memiliki program agar kamu bisa menukarkan botol kosong mereka dengan poin atau diskon.

Kapan lagi, kan, turut membantu menyelamatkan bumi sekaligus dapat potongan harga?

BACA JUGA: Siap Glowing? Ini 10 Brand Skincare Lokal yang Harus Kamu Coba

5. Sampah medis

pengelolaan sampah medis

Source: Deutsche Welle

Nah, tumpukan masker bekas pakai menjadi salah satu permasalah terbesar dalam pengelolaan sampah selama Pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Bahkan, dilansir dari laman detik.com, di wilayah Jakarta saja ada 859 kilogram sampah bekas masker pada November 2020 silam.

pengelolaan sampah medis

Source: The Guardian

Ternyata, pengelolaan sampah medis seperti masker bekas pakai juga ada aturannya, lho. Dalam imbauan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini tata cara membuang sampah masker bekas yang benar:

  1. Kumpulkan masker bekas pakai pada wadah atau plastik yang aman.
  2. Disinfeksi dengan cara rendam masker bekas pada larutan disinfektan, klorin, atau pemutih.
  3. Ubah bentuk masker dengan cari menggunting tali dan bagian tengah masker agar tidak bisa digunakan ulang.
  4. Buang ke tempat sampah domestik setelah dibungkus plastik yang rapat. Kamu juga bisa membuang sampah bekas masker di tempat sampah khusus pembuangan masker jika disediakan oleh pemerintah setempat.
  5. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah mengelola masker bekas.

Selain sampah masker bekas, ada juga masker medis lainnya seperti obat-obatan kedaluwarsa, jarum suntik bekas insulin, strip bekas tes darah, dan lain sebagainya.

pengelolaan sampah medis

Source: Pinterest

Untuk jarum bekas suntikan, kamu bisa letakkan di safety box terlebih dahulu. Safety box adalah wadah yang tahan tusukan sehingga jarum tidak akan menembus dan melukai orang lain. Kamu bisa mendapatkan benda ini di apotek, klinik, rumah sakit, atau membuatnya sendiri dari wadah kaca, ya.

Selain dengan safety box, memusnahkan jarum suntik juga bisa dengan neddle destroyer. Setelah itu bisa dimasukkan ke dalam plastik yang rapat, labeli dengan tulisan “Limbah B3” dan buang dengan benar.

pengelolaan sampah medis

Source: Secure Waste

Sedangkan, untuk obat cair seperti sirop bisa langsung dibuang ke kloset atau wastafel. Obat jenis salep, gel, dan krim harus dikeluarkan isinya dari wadah, kemudian campur dengan tanah atau ampas kopi dan dimasukkan ke plastik. Tanah dan ampas kopi diketahui bisa menyerap kandungan obat. Kemudian, buang di tempat sampah.

Selain itu, kamu juga bisa menyerahkan sampah medis ke klinik, rumah sakit, atau apotek agar dibuang dengan cara yang tepat.

6. Sampah bekas cairan pembersih

pengelolaan sampah botol bekas cairan pembersih

Source: Nextdoor

Sampah bekas botol cairan pembersih juga banyak ditemukan di rumah, kost, atau perkantoran, tuh. Mulai dari botol bekas cairan pembersih lantai, pengharum pakaian, hingga deterjen cair. Pengelolaan sampah bekas cairan pembersih juga ada caranya, ya.

Bahan kimia dalam cairan pembersih beracun dan sangat mudah terbakar, apalagi jika terkena api atau udara panas. Oleh sebab itu, cucilah terlebih dahulu wadah bekas cairan pembersih agar sisa bahan kimia dalam cairan terbawa oleh air.

pengelolaan sampah botol bekas cairan pembersih

Source: McCormack Barber

Kamu harus memisahkan sampah bekas cairan pembersih dengan sampah rumah tangga organik. Kemudian, masukkan ke dalam plastik dengan tanda “Limbah B3” dan ikat rapat. Buang ke tempah sampah khusus.

Selain itu, kamu juga bisa mendaur ulang botol bekas cairan pembersih menjadi berbagai wadah, lho. Misalnya untuk tempat ikan hias atau pensil. Jangan lupa untuk mencuci bersih botol terlebih dulu sebelum digunakan, ya!

7. Sampah berukuran besar

pengelolaan sampah kasur

Source: Tribunnews.com

Apakah kamu sering bingung cara pengelolaan sampah berukuran besar seperti lemari atau kasur? Mungkin kamu ingin mengganti lemari pakaian yang sudah usang, namun bingung menyimpan lemari lama.

Jika nggak bisa disimpan dalam gudang, kamu bisa menjual atau mendonasikannya ke orang yang membutuhkan. Selain itu, kamu juga bisa tukar tambah di toko furnitur seperti IKEA, tuh.

pengelolaan sampah kasur

Source: Tagar.id 

Sedangkan, pengelolaan sampah kasur besar juga bisa didonasikan atau dijual. Kalau kamu ingin membuangnya, simak caranya di bawah, ya.

  1. Untuk kasur springbed, bongkar kasur lalu pisahkan bagian besi dan busa agar lebih memudahkan membuang sampah dalam bentuk lebih kecil
  2. Bagian besi dapat dijual ke pengepul besi.
  3. Buanglah sampah kasur ke tempat pembuangan sampah besar atau gunakan jasa pengelola dan penjemputan sampah terdekat.

Jadi, nggak ada alasan membuang kasur bekas ke dalam sungai, ya!

BACA JUGA: 5 Jenis Ukuran Kasur yang Harus Kamu Ketahui | Jadi Tahu King Size vs Queen Size

Itulah beberapa cara pengelolaan sampah sesuai dengan jenisnya. Selain sampah organik dan anorganik, ternyata ada juga jenis sampah lain yang pengelolaannya berbeda-beda. Setelah membaca artikel ini, kamu tentu jadi harus bisa mengelola sampah dengan lebih tepat, ya!

Rukita 98 Residence Tebet

Rukita 98 Residence Tebet

Nah, kamu mau merasakan asyiknya tinggal di kost bersih, nyaman, dan bisa mencoba waste management yang benar? Kalau gitu, kamu harus banget kepoin Rukita 98 Residence Tebet!

Kost coliving Rukita di kawasan Jakarta Selatan ini cocok banget buat kamu yang sering beraktivitas di Tebet dan sekitarnya. Ada apa aja, sih, di Rukita 98 Residence Tebet?

Rukita 98 Residence Tebet

Rukita 98 Residence Tebet

Pastinya ada kamar tidur fully furnished, lengkap dengan fasilitas kamar mandi dalam, water heater, AC, TV, dan WiFi yang kencang. Selain itu, ada juga dapur bersama, area komunal, dan area parkir untuk motor dan mobil. 

Harga sewanya mulai dari Rp2,4 juta per bulan dan gratis jasa laundry dan cleaning service! Good deal banget, kan? Penasaran dengan Rukita 98 Residence Tebet? Klik tombol di bawah, yuk!



Atau bisa juga ketik link berikut di browser kamu: bit.ly/Rukita-Tebet

Unit Rukita tersebar di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang, lho. Penasaran soal unit coliving Rukita lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id. 

Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.

Apakah kamu punya trik sendiri untuk pengelolaan sampah di rumah? Tulis tips versi kamu di kolom komentar, yuk!

Bagikan artikel ini