·24 October 2019

Perasaan Kesepian Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Pada Anak Muda! Simak Cara Mengatasinya

·
5 minutes read
Perasaan Kesepian Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Pada Anak Muda! Simak Cara Mengatasinya

Ada perbedaan antara menikmati kesendirian dengan merasa kesepian.

Bagi orang introvert sekalipun, memiliki hubungan dengan orang lain itu penting. Hubungan dengan orang lain itu penting bagi kesehatan mental kita lho!

Menurut data…

Kesepian bisa menyerang semua orang di seluruh dunia. Melalui survei yang dilakukan pemerintah Amerika, Inggris dan Australia, 1 dari 3 orang muda mengalami kesepian.

Source: inc.com

Millenial merupakan generasi yang paling merasa kesepian, 30% dari mereka merasa sering kesepian.

Sebanyak 20 persen generasi X merasa butuh bersosialisasi lebih. Sedihnya lagi, 1 dari 5 millenial merasa nggak punya teman sama sekali!

Di Jepang, hampir 50% dari generasi baby boomers ke atas tidak pernah berinteraksi dengan orang selama setidaknya 3 bulan.

Penyebab Kesepian:

1. Pengaruh dari Lingkungan

Source: momjunction.com

Awal mulanya, generasi Baby Boomers-lah yang memunculkan budaya bahwa “waktu luang” itu buang-buang waktu banget. Makanya anak-anak mereka harus melakukan aktivitas yang ada tujuannya.

Hal ini membuat anak-anaknya, yaitu generasi milenial, tumbuh dan berinteraksi hanya untuk mencapai ambisi, bukan untuk menjalin koneksi yang dalam.

Hal inilah yang menimbulkan kesepian, karena kebutuhan sosial kita nggak terpenuhi.

2. Teknologi

Source: independent.co.id

Generasi X, Millenial, dan gen Z sangat dekat dengan teknologi dan cenderung menenggelamkan diri dalam teknologi.

Sebuah riset dari Universitas Pennsylvania menunjukkan bahwa media sosial meningkatkan kecemasan, depresi, dan isolasi sosial.

Ketika kamu tenggelam di dalam kebiasaan scrolling sosmed, kamu jadi punya pikiran-pikiran negatif terhadap dirimu sendiri dan orang lain.

Kalau ini muncul, mulai kurangi waktumu di sosial media.

3. Adulthood

Source: intheesetimes.com

Ketika kamu lulus SMA, banyak yang akan pergi meninggalkan kampung halamannya, keluarga dan teman-teman lamanya untuk pindah ke daerah baru untuk kuliah. Hal ini akan terus berlanjut hingga kamu kerja.

Mendapatkan teman baru yang bisa benar-benar menerima dirimu apa adanya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Padahal kamu butuh teman untuk bercerita tentang kehidupan pekerjaanmu yang berat dan bermasalah.

Sedangkan sesudah menikah dan memiliki anak, hidup akan fokus pada anak dan pekerjaan aja. Kamu jadi nggak punya waktu dengan teman-teman.

Keadaan ini juga menimbulkan rasa kesepian terutama bagi ibu-ibu muda.

4. Peristiwa Traumatik

Source: independent.co.uk

Terkadang peristiwa traumatik akan membuat orang menarik diri dari kehidupan sosial. Hal ini dikarenakan mereka tidak percaya lagi terhadap orang lain.

Keadaan ketakutan ini akan mengisolasi mereka dan lama kelamaan orang ini akan merasakan kesepian.

Padahal untuk memulihkan kesehatan mental, orang harus mampu bercerita dan mencurahkan pikirannya.

Kalau kita merasa seperti ini, lebih baik mencari bantuan daripada membiarkan diri dalam kesepian sampai masalah kita akan perlahan-lahan membunuh kita.

Jangan takut pergi ke psikolog atau terapis!

Efek yang Muncul dari Rasa Kesepian yang Berlarut-larut

Source: nytimes.com

Beberapa hal ini akan terjadi jika kamu tidak segera mengatasi rasa kesepian:

  • Susah tidur, tekanan darah naik, dan sulit bersosialisasi
  • Munculnya penyakit mental seperti depresi, kecemasan (anxiety), schizophrenia, dan beragam halusinasi.
  • Kurang percaya diri di dalam pekerjaan dan proses mencari kerja. Kita akan cenderung tidak menghargai kemampuan kerja kita dan tidak optimis dengan hasil kerja kita. Maka, kita akan lebih cepat gagal di pekerjaan yang kompetitif.
  • Penelitian dari UCLA juga menyatakan isolasi sosial dan kesepian dapat menyebabkan perubahan sel dalam tubuh. Ini bisa mengubah kesehatan fisik dan menyebabkan pembengkakan kronis. Pembengkakan ini akan mengacaukan sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 29%, kanker, alzheimer, dan stroke.
  • Rasa hilang harapan dan tidak mempunyai harga diri yang timbul akibat kesepian akan menyebabkan angka bunuh diri meningkat.

Penelitian dari UCLA yang dilakukan selama 7 tahun menyatakan bahwa orang yang kesepian memiliki 26% risiko kematian lebih tinggi. Angka ini meningkat menjadi 32% kalau mereka tinggal sendirian.

Hal yang Bisa Dilakukan untuk Memberantas Rasa Kesepian

1. Keluar dari Rumah

Source: southperth.wa.gov.au

Langkah awal, kita harus keluar dari rumah. Nggak perlu cari tujuan terlebih dahulu, jalan-jalan aja ke mana pun kamu mau: ke taman, ke perpustakaan, ataupun ke kafe.

Gunakan waktu ini untuk berada di antara orang-orang. Siapa tahu nanti dapat temen baru saat sedang santai-santai di taman.

2. Gabung Komunitas

Source: usnews.com

Komunitas itu bisa berupa macem-macem. Kamu bisa dapat komunitas olahraga, komunitas seni, komunitas kerja, dan bahkan komunitas satu tempat tinggal.

Gabung ke komunitas akan membuat kamu merasa diterima. Coba ikut komunitas hobi maupun komunitas kerja dan tempat tinggal. Komunitas kerja merupakan teman-teman yang kamu dapatkan dari kantor ataupun co-working space.

Banyak kantor yang mempersilahkan pegawainya untuk kerja remote. Kalau kamu sering merasa kesepian, hindari kerja remote dari rumah.

Coba kerja di co-working space sehingga kamu bisa berinteraksi dengan karyawan kantor lain di suasana yang lebih kasual.

3. Tinggal Bersama Orang Lain

Source: bisnow.com

Komunitas tempat tinggal bisa kamu dapatkan dalam kehidupan bertetangga. Tapi sulit ya, akrab dengan tetangga di kota besar. Kuncinya: tinggal aja di hunian co-living.

Kamu akan memiliki teman-teman serumah untuk berinteraksi dan menemani setiap kesepian menyerang.

Salah satu dari contoh hunian co-living di Indonesia adalah Rukita yang kini sudah merambah banyak lokasi. Kamu nggak akan merasa kesepian lagi.

4. Ikut Kelas-kelas Tertentu

Source: timeout.com

Coba ikuti berbagai kelas hobi, seni dan olahraga yang ditawarkan di banyak tempat ,terutama kalau kamu tinggal di kota besar.

Selain mencari teman dan komunitas baru, di sini kamu juga bisa mencoba hobi baru yang siapa tahu dapat menenangkan pikiranmu, atau bikin badanmu makin sehat.

5. Ikut Pekerjaan Volunteer

Source: thetimes.co.uk

Menolong orang terbukti akan membuat kita merasa lebih baik dan bahagia karena membantu mengeluarkan oxytoxin yaitu sebuah zat kimia yang membuat orang merasa bahagia.

Jadi kenapa nggak mencoba menolong orang melalui volunteer work?

Kamu bisa mencari kelompok sosial dengan berbagai tujuan, mulai dari pendidikan anak hingga kebersihan lingkungan di daerah sekitarmu. Coba daftar dan ikut kerja sama untuk menolong orang lain di waktu luang.

Selain bisa membawa kebaikan untuk orang lain, kamu juga bisa merasa bahagia!


Kalau kamu kini merasa kesepian, nggak apa-apa. Kamu nggak sendirian. Carilah bantuan dengan cara reaching out ke temen-temen atau keluarga.

Kalau kamu merasa sudah tak kuat lagi menahan rasa kesepian yang membuatmu depresi, jangan takut untuk mendatangi psikolog, terapis, atau konselor.

BACA JUGA: 5 Manfaat Karir yang Bisa Kamu Dapat Dengan Bergabung ke Komunitas Tertentu

Bagikan artikel ini