·1 October 2020

Bijaklah Menggunakan Media Sosial! Saatnya Belajar dari 5 Film tentang Bahaya Dunia Maya

·
5 minutes read
Bijaklah Menggunakan Media Sosial! Saatnya Belajar dari 5 Film tentang Bahaya Dunia Maya

Minggu lalu Netflix merilis film baru berjudul “The Social Dilemma“. Sama seperti judulnya, ya, film ini tentang penggunaan media sosial. Film ini tentu berbeda dari “The Social Network” yang menceritakan kehidupan Mark Zuckenberg karena “The Social Dilemma” membahas tentang sisi gelap dari media sosial.

“The Social Dilemma” juga ingin memberikan gambaran tentang bagaimana dunia bisnis mengontrol masyarakat. Jeff Orlowski, sutradara dari film ini ingin mengusung strategi dari dua dokumenter terdahulunya. Dia ingin membawa sudut pandang baru pada topik yang familiar namun membuat semua orang ketakutan.

Film-film yang Menunjukkan Sisi Buruk dari Sosial Media

Kita pun mungkin tidak bisa lepas dari platform media sosial dan sering kali menghabiskan waktu bermedsos. Sebenarnya, tuh, banyak sekali film-film di luar sana yang menunjukkan sisi buruk media sosial sehingga harus bijak saat main. Apa saja film yang membawa pesan ini? Nonton bersama, yuk!

1. The Social Dilemma (2020)

“The Social Dilemma” adalah film dokudrama Amerika pada tahun 2020 yang disutradarai oleh Jeff Orlowski. Film ini mengeksporasi kebangkitan media sosial dan kerusakan yang ditimbulkannya terhadap masyarakat dengan mengeksploitasi penggunanya untuk keuntungan finansial.

Film ini menunjukkan bagaimana perusahaan seperti Facebook, Instagram, dan Twitter melakukan pengawasan dan penggalian data untuk memanipulasi pengguna. Mereka membiarkan penggunanya kecanduan terhadap medsos dan memanfaatkan data pengguna untuk keperluan politik. Hal ini tak hanya berdampak kepada tatanan politik namun juga kesehatan mental remaja.

Belum lagi dengan munculnya teori-teori konspirasi yang membahayakan orang banyak, seperti Pizzagate, 5G, maupun kaum bumi datar. Mereka menunjukkan bagaimana data yang kita berikan lewat aktivitas medsos tidak hanya menguntungkan bagi mereka secara finansial, namun juga bisa digunakan memanipulasi para penggunanya. Penasaran, kan?

2. The Great Hack (2019)

Apakah kamu masih ingat kasus Facebook menjual data kepada Cambridge Analytica yang akhirnya memengaruhi Pemilu Presiden AS 2016 dan Brexit? Dokumenter ini fokus kepada mantan direktur dari Cambridge Analytica dan jurnalis investigasi yang membahas keterlibatan Cambridge Analytica terhadap politik di banyak negara.

Film dokumenter “The Great Hack” ini membeberkan kisah Cambridge Analytica yang bertanggung jawab atas skandal big data. Big data yang biasanya untuk strategi marketing malah digunakan untuk membuat kampanye politik yang mengganggu perpolitikan AS dan Inggris. Maka dari itu kita harus cermat jika memberikan data saat beraktivitas online.

Kamu akan mengikuti kisah mengenai privasi data ini dari wartawan investigator yang melakukan investigasi terhadap Cambridge Analytica. Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana proses pengambilan dan pemanfaatan data ini yang menjadi inti dari skandal Cambridge Analytica. Canggih, kan, bagaimana bisa sampai memengaruhi pemilu?

3. Ingrid Goes West (2017)

Film dark-komedi ini tidak seserius kedua dokumenter sebelumnya, namun tetap mengangkat isu yang sama pentingnya. Ingrid Thorburn adalah seorang perempuan dengan penyakit mental yang awalnya merusak pernikahan temannya karena dia tidak diundang. Dia pun akhirnya masuk ke rumah sakit jiwa.

Sesudah keluar Ingrid jadi terobsesi kepada influencer Instragram Taylor Sloane. Ingrid meninggalkan komentar di salah satu foto Taylor dan dibalas. Di situlah Ingrid mulai tambah gila! Dia lalu pindah ke Los Angeles dengan uang warisan ibunya, men-stalking Taylor, mengubah dandanannya menjadi seperti idolanya, hingga hangout di tempat favorit Taylor sampai mereka jadi teman.

Usaha Ingrid menjadi teman Taylor cukup mengerikan, lho. Dia menculik anjing Taylor, membuat identitas palsu, cemburu terhadap teman Taylor, dan bahkan saat ketahuan pun Ingrid masih berusaha stalking!

Semua terhenti saat Ingrid menyatakan mereka tidak pernah berteman dan Ingrid berencana bunuh diri. Apakah dia meninggal atau masih terobsesi dengan media sosial?

4. Catfish (2010)

Kita akan membahas film dokumenter drama lagi yang mengkisahkan seorang pemuda yang jatuh cinta kepada seorang perempuan di Facebook. Yaniv tinggal bersama saudaranya, Ariel di New York City. Kemudian, Abby Pierce anak kecil berusia 8 tahun mengirimkan lukisan dari salah satu foto Nev. Nev dan Abby jadi teman di Facebook yang membuat Nev pun berteman dengan seluruh keluarga Abby.

Abby memiliki kakak yang cantik bernama Megan, lalu Nev memulai hubungan online dengan Megan. Megan mengirimkan cover lagu yang katanya dinyanyikan untuknya. Namun, Nev menemukan kalau mp3 itu diambil dari video di YouTube. Kemudian dia juga menemukan bukti bahwa Abby dan ibunya berbohong mengenai karier seni Abby.

Bersama saudara Nev yang membuat dokumenter maka keduanya melakukan sidak ke rumah Abby untuk bertemu Megan. Di sanalah mereka tahu Abby tidak pernah bertemu kakaknya dan tidak pernah melukis. Terus siapa, dong, yang selama ini berbohong? Apakah sosok Megan memang nyata atau tidak?

5. Trust (2010)

Film “Trust” adalah ketakutan utama dari penggunaan media sosial. Pada ulang tahun ke-14, Annie mendapatkan hadiah laptop dari orangtuanya. Kemudian dia main di chat room dan bertemu dengan Charlie yang katanya berusia 16 tahun, kemudian mengaku menjadi 20 tahun, dan berubah lagi jadi 25 tahun. Awalnya Annie marah, namun mereka bersama lagi karena merasa jatuh cinta.

Sesudah 2 bulan ngobrol online, Charlie pun mengajak Annie ketemuan di mal. Saat bertemu ternyata Charlie adalah lelaki di akhir 30an. Hal ini membuat Annie tidak nyaman, namun dia berhasil merayu Annie untuk pergi ke motel bersamanya. Dia membuat Annie memakai lingerie yang diberikannya, lalu kamu tahu yang selanjutnya terjadi.

Teman sekolah Annie melihat Charlie dan Annie di mal dan menghubungi sekolah. Akhirnya FBI berusaha melacak Charlie yang kabur. Ayah Annie juga berusaha mencari Annie lewat detektif. Kestabilan keluarga ini di ambang batas dan tindakan keji terhadap Annie ternyata tersebar di website phedophile yang membuat Annie berpikiran untuk bunuh diri. Waduh!


Mulai dari film tentang pemanfaatan data kita untuk permainan politik sampai kemungkinan penipuan dan pemerkosaan anak di bawah umur ada di sini. Semoga film-film membantu kita agar semakin bijak saat bermedia sosial dan ikut mengawasi adikmu yang masih di bawah umur. Lindungi data dan keselamatanmu!

Apakah kamu pernah mengalami pengalaman buruk saat bermain media sosial? Bagikan di kolom komentar, dong, ceritamu.

Bagikan artikel ini