·30 May 2022

Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku yang Mewabah di Indonesia, Ini Cara Pengobatannya

·
6 minutes read
Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku yang Mewabah di Indonesia, Ini Cara Pengobatannya

Waspada penyakit mulut dan kuku bisa menular!

Penyakit mulut dan kuku disebut juga dengan PMK adalah penyakit virus yang bisa menular pada hewan berkuku belah atau bercabang dua. Hewan-hewan tersebut adalah babi, sapi, dan domba. Penyakit tersebut bisa menyebabkan luka menyakitkan dan lecet pada kaki, mulut, dan puting pada hewan.

Penyakit ini memiliki konsekuensi yang sangat tinggi, sebab berpotensi penyebaran yang cepat, menimbulkan pembatasan perdagangan, dan berdampak pada kelabilan ekonomi di suatu wilayah atau negara.

FYI, penyakit mulut dan kuku telah menyerang di sebagian wilayah Asia, Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan dan wilayah lainnya. Tapi wilayah seperti Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Greenland, Islandia, dan sebagian besar Eropa telah berhasil memberantas penyakit ini.

Penasaran seperti apa penyakit ini? Apakah manusia pun bisa terserang penyakit ini juga? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit mulut dan kuku

Source: Detik.com

Di dalam Keputusan Menteri Pertanian No. 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa, penyakit mulut dan kuku digolongkan sebagai Hama Penyakit Hewan Karantina Golongan I.

Penyakit ini terjadi disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku (VPMK) yang mana adalah anggota dari genus aphthovirus dalam keluarga Picornaviridae. Perlu diketahui, virus ini memiliki serotipe utama. Mulai dari O, A, C, SAT 1,2, dan 3, maupun Asia 1.

Serotipe O adalah serotipe yang paling umum di seluruh dunia dan bertanggung jawab pada epidemi di Asia pada tahun 1990. Selain itu, serotipe ini juga telah mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia.

Meskipun serotipe lainnya juga menyebabkan wabah yang serius, tapi serotipe C jarang terjadi dan belum dilaporkan sejak tahun 2004 lalu.

1. Apakah pernah terjadi di Indonesia?

Penyakit mulut dan kuku

Source: Solopos.com

Wabah penyakit mulut dan kulit ini dilaporkan di Malang, Jawa Timur pada tahun 1887. Lalu, penyakit ini menyebar ke berbagai daerah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Kemudian, kampanye vaksinasi secara massal dimulai sejak tahun 1974. Kampanye ini pun berhasil dan menyebabkan di periode 1980-1982 penyakit mulut dan kuku pun musnah dielan bumi.

Namun sayangnya, di tahun 1983, penyakit ini kembali muncul di Jawa Tengah dan menular ke penjuru Indonesia.

Melalui program vaksinasi yang dilakukan secara teratur di setiap tahunnya ini. Wabah dapat dikendalikan dan kasus PMK pun nggak muncul kembali. Di tahun 1986, Indonesia dinyatajab telah bebas dari PMK.

2. Hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku

Source: Ekonomi.bisnis.com

Hewan yang rentan terjangkit penyakit mulut dan kuku ini adalah hewan berkuku belah seperti rusa, kambing, sapi, babi.

Nggak hanya itu, hewan lain yang rentan terjangkit adalah landak, armadilo, gajah, capybara, dan tikus.

3. Bagaimana hewan bisa terjangkit?

Penyakit mulut dan kuku

Source: Kumparan.com

Hewan bisa terjangkit penyakit ini disebarkan oleh kontak langsung, seperti saat hewan sehat menyentuh, menggosok, atau menjilati hewan yang sakit. Selain itu, virus ini juga dapat menyebar secara aerosol tergantung pada suhu lingkungan dan kelembaban.

Nggak hanya itu, hewan juga bisa terinfeksi dari makanan atau pakan yang terkontaminasi atau melalui kontak dengan benda-benda. Virus juga dapat ditemukan pada pakaian, sepatu, kendaraan, bahkan pada wajah orang yang telah kontak erat dengan hewan terinfeksi.

4. Apakah manusia bisa terjangkit?

Source: Detik.com

Infeksi pada manusia terjadi sangat langka. Lepuh ringan seperti lesi pun dapat terjadi, namun hal tersebut tidak dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat. Tapi kamu tetap perlu waspada terhadap penyakit satu ini, ya.

5. Gejala yang timbul akibat PMK

Penyakit mulut dan kuku

Source: Detik.com

Ada beberapa gejala yang perlu kamu ketahui dan patut diwaspadai. Mulai dari gejala pada sapi, domba, kambing, hingga babi. Tetap perlu berhati-hati karena penyakit ini masih mewabah di Indonesia.

Gejala pada sapi:

  • Demam mencapai 41°C, tidak nafsu makan, mengigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari.
  • Menggosokkan bibir, suka menendangkan kaki, dan menggeretakkan gigi. Hal ini disebabkan oleh vesikula atau lepuh pada membrane mukosa hidung dan bukal, serta antara kuku.
  • Lalu, setelah 24 jam vesikula pecah. Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.
  • Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 sampai 15 hari.

Gejala pada domba dan kambing:

  • Lesi kurang terlihat atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.
  • Lesi pada sekitar gigi.

Gejala pada babi:

  • Adanya beberapa lesi yang timbul pada lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum molle dan pallatum durum (langit-langit mulut), bibir, nostril, moncong, cincin koroner, puting, ambing, moncong, ujung kuku, sela antar kuku.
  • Namun, berbeda jika hewan sudah mati. Lesi akan ditemukan pada dinding  rumen, lesi di miokardium.

6. Cara pengobatan

Source: Mediaindonesia.com

Terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit mulut dan kulit, yaitu dengan cara biosekuriti dan cara medis.

Mencegah cara medis:

  • Vaksin virus harus tetap aktif yang mengandung adjuvant.
  • Kekebalan virus 6 bulan, setelah dua kali pemberian vaksin.
  • Pengawasan lalu lintas ternak.
  • Pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular.

Mencegah cara biosekuriti:

  • Perlindungan pada zona bebas denga membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas, dan pelaksanaan surveilans.
  • Pemotongan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan yang kemungkinan kontak dengan agen penyakit mulut dan kuku.
  • Desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi.
  • Musnhkan semua bangkai, produk hewan, dan sampah pada semua area yang terinfeksi.
  • Tindakan karantina.

7. Cara mencegah dan menghindari penyakit mulut dan kuku

Penyakit mulut dan kuku

Source: Detik.com

Tenang, berikut ini informasi cara mencegah dan pengendalian penyakit mulut dan kuku yang bisa kamu lakukan. Jangan menunda pencegahannya, ya.

  • Lakukan pemotongan dan pembuangan jaringan pada tubuh hewan yang terinfeksi.
  • Kaki hewan yang terinfeksi di terapi dengan chloramphenicol atau diberikan larutan cuprisulfat.
  • Nggak hanya itu, injeksi intravena preparat sulfadimidine juga dipercaya bisa efektif terhadap penyakit ini.
  • Hewan yang terinfeksi harus dipisahkan dari hewan yang sehat.
  • Hewan yang nggak terinfeksi harus ditempatkan pada lokasi yang kering dan dibiarkan bebas, nggak lupa untuk diberi pakan agar dapat meningkatkan istem kekebalan tubuh.
  • Hewan yang sehat, kaki mereka diolesi larutan Cuprisulfat 5% di setiap harinya selama satu minggu. Lalu, terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan pada ternak.

Nah, itulah fakta mengenai penyakit mulut dan kuku. Mulai dari cara pencegahan sampai pengobatannya.

Punya tips lain untuk mencegah penyakit satu ini? Coba share di kolom komentar.

Cari kost di Jabodetabek dengan fasilitas eksklusif? Rukita pilihannya! Tak hanya di Jabodetabek, Rukita juga terdapat di area strategis Surabaya, Bandung, dan Malang.

Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah. Harga sewanya terjangkau, mulai dari Rp1 jutaan saja per bulan! Sstt.. ada gratis laundry dan room cleaning service juga, lho.

Mau tahu keunggulan Rukita dibanding kost biasa lainnya? Tonton video di atas, yuk! Jangan lupa unduh aplikasi Rukita di Play Store atau App Store untuk menemukan kost idamanmu lebih mudah.

Mau tanya-tanya langsung tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co

Follow juga Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!

Bagikan artikel ini