·25 April 2022

3 Pesan Moral Dongeng Malin Kundang yang Harus Selalu Diingat

·
5 minutes read
3 Pesan Moral Dongeng Malin Kundang yang Harus Selalu Diingat

Yuk, pahami apa saja pesan moral di balik dongeng Malin Kundang!

Mungkin akan sedikit aneh rasanya jika kamu adalah masyarakat Indonesia, khususnya orang Padang tapi tidak tahu atau bahkan tidak pernah mendengar cerita Malin Kundang.

Dongeng nusantara Malin Kundang sudah sangat populer sejak kita kecil. Ceritanya pun kerap dituturkan dalam buku cerita anak-anak, pementasan drama, hingga sinetron.

Bagi yang memiliki adik kecil, menceritakan dongeng nusantara bisa menjadi kegiatan asyik. Namun, sebelum menceritakan dongeng ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar si adik dapat memahami pesan moralnya dengan baik.

Yuk, simak beberapa tips menceritakan Malin Kundang kepada si adik!

Cerita Dongeng Malin Kundang

Dongeng terkenal dari Sumatera Barat ini, yaitu Malin Kundang bercerita seorang anak yang sudah sukses dan kaya raya. Namun, Malin lupa terhadap ibunya yang telah membesarkan dirinya.

Dia pun menjadi anak yang durhaka. Kedurhakaannya tersebutlah yang membuat hati sang ibu hancur dan Tuhan murka. Malin pun diberi hukuman berupa kutukan menjadi Batu, beserta dengan kapal yang ia gunakan untuk berlayar.

Sejak saat itu, batu yang disebut-sebut Malin ini telah menjadi salah satu ikon kota Padang, selain Jam Gadang, Danau Maninjau, Istano Basa dan lain sebagainya.

Pesan Moral  Cerita Malin Kundang

Jika berkaca dari cerita tersebut, tentu akan sangat banyak makna dan pesan moral yang disampaikan. Pesan moral tersebut penting untuk diingat bahkan untuk anak-anak sekalipun.

Yuk, kita bahas mengenai pesan moral cerita Malin Kundang!

1.  Hormati orang tua

ibu dan anak

Source: Pexels.com

Orang tua, terutama seorang ibu adalah seorang wanita yang telah ikhlas membesarkan, merawat, memberi kasih sayang seumur hidup. Seorang ibu yang baik tentu melakukannya dengan tulus dan tanpa pamrih.

Bahkan, seorang anak yang membalas jasanya tidak akan pernah sebanding dengan apa yang telah diberikan. Oleh karena itu, ketika kamu menyakitinya, maka Tuhan pun akan murka.

Hal inilah yang terjadi pada Malin yang telah durhaka kepada sang ibu. Dia dihukum menjadi batu, tanpa sempat meminta maaf dan mengucapkan selamat tinggal kepada ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.

2. Jangan terlena pada harta

uang

Source: Pexels.com

Dalam penggalan cerita, ketika di perantauan Malin berhasil menjadi orang yang kaya raya, bergelimang harta, dan mendapat istri yang cantik serta keturunan bangsawan.

Namun, dari kehidupan tersebutlah Malin terlena akan kemewahan pada dirinya dan melupakan siapa dirinya. Yang menjadi parahnya, dia bahkan tidak mengakui ibu kandungnya.

Dari penggalan cerita tersebut kita bisa mengambil pesan yang disampaikan, bahwa seharusnya kita senantiasa mengingat harta yang kita punya di dunia ini hanya titipan Tuhan dan bisa lenyap kapanpun. Untuk itu, pergunakanlah harta yang dimiliki sebagai ladang beramal untuk membantu orang lain.

3. Tidak boleh berbohong

bohong

Source: Pexels.com

Di salah satu bagian pada cerita Malin Kundang, kebohongan diucapkan saat dia hendak menyunting wanita yang kemudian menjadi istrinya. Namun, ia berbohong dengan mengatakan bahwa Malin berasal dari keluarga kaya raya dan golongan bangsawan.

Dari kebohongannya tersebut, Malin mendapat hukuman yang merenggut semua darinya. Dapat disimpulkan bahwa berbohong tidak akan memberikan keselamatan apapun di dalam hidup.

BACA JUGA : 11 Fakta Seputar Hari Dongeng Nasional | Pentingnya Cerita untuk Anak

Tips agar Adik Memahami Pesan Moral Cerita

Ketika kita menceritakan suatu dongeng ke adik kecil, tentu kita berharap mereka memahami alur cerita dan pesan moralnya. Agar mereka memahami, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Dibutuhkan kata-kata dan tindakan interaktif seperti variasi nada. Hal ini agar si adik lebih memahami dan membuatnya terpikat mendengarkan sampai akhir cerita.

Selain itu, seorang pendongeng juga harus bisa mendorong imajinasi pendengar dan membiarkan mereka berimajinasi seakan masuk ke dalam cerita tersebut.

Nah, inilah sejumlah tips yang bisa kamu lakukan agar si adik bisa memahami cerita dan pesan moral sebuah dongeng!

1. Memahami pendengar dan membangun pesan

mendengar saat berdongeng

Source: Pixabay

Pendongeng harus memahami siapa audiensnya. Selain itu, pendongeng pun harus menentukan pesan yang ingin disampaikan melalui cerita tersebut.

Pesan moral apa yang harus diambil oleh anak-anak dan adakah sesuatu yang spesifik yang harus dipalajari anak-anak dar cerita ini.

2. Kata-kata kreatif

malin kundang

Source: Pixabay

Pendongeng pun juga bisa menggunakan kosa kata yang inovatif dan mengesankan. Hal ini guna agar anak—anak lebih cepat memahaminya dan membuatnya semakin penasaran terhadap cerita yang disampaikan.

3. Gaya ekspresif

Source: mommiesdaily.com

Selain itu, dengan membuat gaya yang ekspresif pun bisa membuat anak-anak jauh lebih terpikat pada cerita. Maka ciptakan pengalaman mendebarkan yang diisi dengan insiden menegangkan dan mengejutkan, agar anak bisa terlarut dalam sebuah cerita.

4. Perhatikan waktu

malin kundang

Source: Pixabay

Kamu juga perlu memperhatikan cerita yang sesuai dan cocok untuk suasana hati dan kondisi anak.

Manfaat Cerita untuk Pertumbuhan Anak

Cerita menawarkan segudang manfaat untuk anak-anak, mulai dari menghibur hingga membantu perkembangan mereka. Mendongeng pun juga bisa menciptakan dampak yang membekas selama masa pertumbuhan.  

Berikut adalah manfaat membacakan cerita untuk pertumbuhan anak:

  • Menanamkan moral baik untuk anak. Ada berbagai dampak yang ditimbulkan dari sebuah cerita, misalnya saja kejujuran, rasa terima kasih, dan berbagai moral baik lainnya yang bida ditiru anak-anak dalam cerita tersebut.
  • Memahami budaya. Selain menanamkan moral, anak juga bisa belajar tentang budaya dari sebuah cerita. Misalnya saja kisah Malin Kundang, yang mana anak belajar budaya Padang.
  • Meningkatkan keterampilan mendengarkan.  Ketika anak memperhatikan seorang narrator sedang bercerita secara menyeluruh. Hal ini bisa melatih dan meningkatkan keterampilan anak dalam mendengarkan.
  • Memperkenalkan kosakata baru pada anak. Ketika kamu memasukkan termonologi baru setiap kali menceritakan sebuah cerita, anak akan mulai mempelajari dan memahami arti dari kata yang baru saja mereka temui. Berawal dari sanalah, anak akan belajar dan membantu meningkatkan jumlah kosa katanya.

Itulah pesan moral dari dongeng Malin Kundang beserta tips menceritakannya pada adik kecil. Apakah kamu punya dongeng nusantara favorit? Tuliskan di kolom komentar, yuk!

Kalau kamu mau tinggal di kost yang sudah pasti lengkap, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus lihat kost coliving Rukita! Rukita punya deretan kost coliving yang tersebar di lokasi strategis Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.

Penasaran ingin lihat seperti apa kost yang #SenyamanDiRumah? Tonton dulu video di atas, yuk!

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477atau kunjungi www.Rukita.co.

Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!

Bagikan artikel ini