·17 July 2025

Build-to-Rent Ubah Tanah Nganggur Jadi Investasi Jangka Panjang Bersama Rukita

·
6 minutes read
Build-to-Rent Ubah Tanah Nganggur Jadi Investasi Jangka Panjang Bersama Rukita

Simak solusi cegah tanah nganggur diambil negara.

Beberapa waktu lalu Nusron Wahid selaku Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengumumkan pemerintah akan mengambil alih lahan yang dibiarkan terbengkalai selama dua tahun berturut-turut. Para pemilik properti tentu saja harus mewaspadai hal ini karena pengumuman dari Nusron Wahid tersebut memiliki dasar hukum.

Meski demikian tanah nganggur tersebut tidak langsung “disita” negara. Ada proses yang harus Anda pahami sehingga hak atas lahan tersebut tidak langsung hilang begitu saja. Selain itu, Rukita punya solusi untuk ubah tanah nganggur menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan dengan program Build-to-Rent (BTR).

Dasar Hukum Negara Ambil Alih Tanah Nganggur

tanah nganggur

Proses pengambilalihan tanah terlantar memiliki dasar hukum dan bukan hal baru. Hal ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.20 Tahun 2021 tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar. PP No.20 Tahun 2021 Pasal 7 Ayat 2 menyebutkan soal pengambilalihan bisa dilakukan terhadap tanah hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai, hak pengelolaan, dan tanah yang diperoleh berdasarkan dasar penguasaan atas tanah. 

Prosesnya dimulai dari surat pemberitahuan awal kemudian dilanjutkan oleh surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga yang dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 587 hari atau sekitar 1,5 tahun sejak surat pertama dikirimkan.

Tanpa respons dari pemilik lahan nganggur selama dua tahun berturut-turut, pemerintah akan menetapkan tanah tersebut sebagai objek landreform atau reforma agraria. Landreform adalah kebijakan yang mengubah struktur penguasaan kepemilikan tanah yang bertujuan pembangunan ekonomi menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dengan cara mendistribusikan kembali tanah kepada masyarakat, terutama kelompok yang tidak memiliki atau kekurangan lahan.

Selain itu, tujuan dari pengambilalihan tanah oleh negara ini untuk mencegah konflik agraria karena ada banyak kasus tanah terbengkalai di Indonesia yang kemudian ditempati oleh pihak lain–bukan pemilik–yang pada akhirnya menimbulkan konflik.

Pengambilalihan tanah nganggur bisa dilakukan negara terhadap tanah bersertifikat HGU (Hak Guna Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan), serta tanah berstatus hak milik jika tidak digunakan untuk aktivitas ekonomi atau pembangunan apa pun, dengan kata lain.terlantar. 

Cegah Tanah Terlantar dengan Build-to-Rent

Setelah membaca detail dasar hukum dan proses pengambilalihan di atas, pemilik properti bisa merasa sedikit lebih tenang dalam menyikap pernyataan Menteri ATR Nusron Wahid. Namun, Anda perlu memikirkan kembali apa yang bisa dilakukan selanjutnya untuk mengoptimalkan properti tersebut demi menghindari risiko tanah terlantar.

Rukita, proptech nomor satu di Indonesia dengan pengalaman 15 tahun di industri real estate, menawarkan solusi bagi pemilik properti yang tidak ingin kehilangan haknya. Lahan kosong dan terbengkalai bisa dijadikan bisnis rental yang menguntungkan dalam jangka panjang melalui Build-to-Rent atau BTR

Berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut, tanah yang tidak dimanfaatkan atau dibiarkan terlantar dalam waktu tertentu bisa diambil alih oleh negara. Di sinilah BTR menjadi solusi strategis. Alih-alih membiarkan tanah kosong, pemilik bisa berkolaborasi dengan Rukita untuk menghadirkan hunian sewa eksklusif yang sesuai dengan kebutuhan pasar urban.

Model ini secara langsung membantu menjaga status hukum kepemilikan tanah dan sekaligus meningkatkan produktivitasnya. BTR menjadi cara nyata pemilik lahan untuk menunjukkan bahwa aset mereka aktif digunakan dan berkontribusi terhadap ekosistem perumahan.

Baca juga: Apakah Bisnis Kost Menguntungkan? Cek Kelebihan dan Kelemahannya di Sini!

Apa itu Build-to-Rent?

Build-to-Rent (BTR) adalah skema pembangunan properti yang sejak awal dirancang untuk disewakan, bukan dijual. Model ini populer di berbagai negara maju sebagai alternatif investasi jangka panjang yang stabil dan minim risiko.

BTR berbeda dari properti konvensional yang biasanya dibangun untuk dijual langsung ke pasar. Dalam model BTR, pemilik lahan bekerja sama dengan Rukita untuk membangun dan mengelola hunian yang disewakan secara jangka panjang kepada penyewa, baik itu mahasiswa, profesional muda, maupun keluarga kecil.

Tim Rukita akan membantu para pemilik properti menyusun konsep dan strategi untuk mengubah lahan nganggur agar memiliki nilai lebih sesuai kebutuhan maupun tren pasar terkini, di antaranya dengan pembangunan kost coliving. 

Proses BTR meliputi:

  • Perencanaan: Mulai dari analisis pasar (market insight), studi kelayakan, hingga penentuan harga sewa yang kompetitif
  • Perancangan: Meliputi arsitektur dan desain, rancangan tipe dan variasi kamar, hingga desain interior
  • Pembangunan atau konstruksi: Termasuk penetapan RAB, kontraktor, manajemen proyek, serta manajemen konstruksi
  • Pemasaran dan operasional: Mulai dari pemasaran dan penjualan kamar kost coliving, layanan penghuni, maintenance gedung, serta revenue management

Salah satu contoh proyek BTR yang ditangani Rukita adalah unit coliving Rukita Gondangdia Cikini bekerja sama dengan PT KAI. Coliving ini baru saja launching pada 15 Juli 2025 lalu dengan pilihan tipe kamar Regular Full A, Regular Queen A, Superior Queen A, One Bedroom A, Flat Residence Loft Twin A, dan Flat Residence Loft King A dengan harga sewa kamar mulai dari Rp3,6 juta per bulan.

Peran Rukita dalam ekosistem Build-to-Rent

Sebagai pelopor coliving di Indonesia, Rukita telah mengembangkan berbagai properti dengan skema BTR. Melalui sistem kemitraan, Rukita membantu pemilik tanah mengubah lahannya yang belum produktif menjadi aset hunian bernilai ekonomi tinggi.

Pemilik properti pun tidak perlu repot mengurus detail teknis harian karena semua sudah ditangani oleh Rukita. Sementara prosesnya dapat dipantau secara transparan melalui aplikasi RuManage, platform digital yang memungkinkan pemilik untuk mengakses laporan keuangan, performa properti, dan update operasional secara berkala.

Baca juga: Tanpa Modal Besar, Ini 5 Jenis Kerjasama Properti yang Menguntungkan

Keuntungan Build-to-Rent untuk ubah tanah nganggur

Bagi pemilik aset bergabung dengan BTR akan memberikan berbagai keuntungan, berikut di antaranya:

  • Pendapatan rutin dari sewa bulanan.
  • Aset tetap dimiliki, tetapi menghasilkan.
  • Tanpa repot operasional, karena semua dikelola oleh Rukita.
  • Meningkatkan nilai properti seiring waktu.

Di sisi lain, program BTR dari Rukita tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi, serta berkontribusi terhadap:

  • Aktivasi ekonomi lokal melalui kebutuhan konsumsi harian para penghuni.
  • Ketersediaan hunian layak di pusat kota.
  • Peningkatan mobilitas generasi muda dan profesional.

Rukita membuka peluang bagi Anda pemilik lahan dan properti untuk berkolaborasi dalam program Build-to-Rent. Anda tidak hanya menghindari risiko tanah diambil negara, tetapi juga berkontribusi langsung pada penyediaan hunian berkualitas di Indonesia.

Dengan sistem kemitraan end-to-end ini, Rukita membantu pemilik properti mengubah aset nganggur menjadi bisnis coliving modern yang menguntungkan, berkelanjutan, dan bebas repot. Pemilik tanah nganggur bisa menghubungi Tim Rukita melalui WhatsApp di nomor +6281119297725 untuk mendaftarkan diri dan mengubahnya menjadi investasi properti kos-kosan yang menjanjikan. 

Ubah aset pasif Anda menjadi mesin pendapatan bersama Rukita. Hubungi tim kami untuk konsultasi kemitraan sekarang juga.


Itu dia salah satu solusi untuk cegah lahan nganggur diambil alih oleh pemerintah sesuai pengumuman Nusron Wahid. Jika Anda tertarik, yuk, segera bergabung dengan ratusan pemilik properti lainnya menjadi partner Rukita.

Tertarik untuk menjadi partner Rukita? Yuk, cek laman website Rukita di bawah ini atau daftar langsung via WhatsApp!

Untuk mengenal Rukita lebih lanjut, Anda bisa download aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store. Kunjungi pula www.rukita.coFollow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indodi @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini lainnya.

Bagikan artikel ini