·17 May 2020

Kemunculan Penyakit Misterius yang Menyerang Anak-anak Berhubungan dengan Covid-19 | Ketahui 7 Faktanya!

·
5 minutes read
Kemunculan Penyakit Misterius yang Menyerang Anak-anak Berhubungan dengan Covid-19 | Ketahui 7 Faktanya!

Sebuah penyakit misterius telah menelan korban 3 anak-anak di New York dan membuat sakit 73 anak lainnya. Hal ini dinyatakan oleh Gubernur New York Andrew Mark Cuomo pada tanggal 7 Mei 2020 lalu.

Sindrom misterius ini berhubungan dengan Covid-19 dan menyebabkan beberapa penyakit yang cukup fatal. Korban meninggal adalah seorang anak berusia 5 tahun, 7 tahun, dan seorang remaja. Ketiganya menunjukkan pembengkakan di pembuluh darah atau jantung, semuanya juga positif terinfeksi Sars-Cov-2.

Penyakit misterius yang menjangkiti anak-anak ini sangat membingungkan para ahli kesehatan karena menyerang balita sampai anak usia sekolah dasar. Padahal, biasanya usia ini tidak terkena Covid-19 dengan parah.

Kini New York sedang melakukan penelitian lebih lanjut karena mereka yakin penyakit ini sudah ada sebelumnya dan tidak terdiagnosa sebagai Covid-19 karena gejalanya berbeda dari Corona.

Kenali Beberapa Fakta Mengenai Sindrom Misterius yang Mematikan

Mari mengedukasi diri kita lebih lanjut mengenai penyakit misterius ini, yuk!

1. Bagaimana gejalanya?

This nursing home disaster is on you, Gov. Cuomo: Goodwin

Gubernur New York. Gov. Cuomo Source: newyorktimes.com

Penyakit misterius ini menunjukkan peradangan yang seperti toxic shock yang memengaruhi kulit, mata, pembuluh darah, dan jantung. Penyakit misterius ini menyebabkan sakit parah pada anak-anak, bahkan membuat beberapa dari mereka memerlukan ventilator.

Kata Cuomo gejala ini mirip dengan penyakit Kawasaki dan Sindrom Toxic Shock. Penyakit Kawasaki memang menunjukkan adanya peradangan pada dinding arteri sehingga darah yang mengalir ke jantung akan terhalangi.

Biasanya Kawasaki menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, namun kali ini menyerang sampai usia remaja awal.

2. Penyakit Kawasaki dan Sindrom Toxic Shock itu seperti apa?

Kawasaki Disease From COVID-19 in Kids: How Common? | MedPage Today

Source: medpagetoday.com

Jadi, anak-anak akan mengalami demam karena reaksi dari infeksi, demam bisa berlangsung selama 5 hari, kemudian akan ada bercak-bercak kemerahan, pembengkakan kelenjar leher, bibir kering, pembengkakan tangan dan kaki, serta mata merah.

Sindrom toxic shock disebabkan oleh toksin yang diproduksi bakteri Staphylococcus. Orang yang terkena akan mengalami demam, kejang, dan beberapa organ tubuhnya akan bermasalah.

Dokter Glenn Budnick menyatakan kemunculan gejala ini diduga karena adanya sindrom peradangan multisistem pediatrik yang menjadi bagian dari fase kedua Covid-19. Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap virus sehingga menyebabkan peradangan.

3. Di mana saja penyebaran infeksi ini?

A New Coronavirus Threat to Children - The New York Times

Source: nytimes.com

Departemen Kesehatan Negara Bagian New York sedang melakukan penelitian terhadap 85 anak. New York segera melaporkan kejadian ini secara nasional agar negara bagian lain bisa awas terhadap gejala ini.

Kota Seattle juga melaporkan sebuah kasus seorang remaja yang menunjukkan gejala shock sindrom yang membuatnya harus dirawat di ICU.

Ada beberapa kasus serupa juga dilaporkan di negara lain, seperti Inggris. Beberapa anak kecil di Inggris, Italia, dan Spanyol akhir-akhir ini mengalami penyakit serupa dan menunjukkan sindrom langka namun berhubungan dengan Covid-19.

4. Bagaimana kasus anak di Inggris?

More families come forward after their children suffer ...

Source: dailymail.com

Minggu tanggal 26 April 2020, Paediatric Instensive Care Society UK (PICS) mengabarkan tentang munculnya kasus mengenai anak-anak yang kritis. Beberapa anak-anak ini positif terinfeksi Covid-19 dan menunjukkan gejala gabungan sindrom toxic shock dan penyakit Kawasaki.

Selain peradangan pembuluh darah dan jantung, mereka juga mengalami sakit perut dan gejala gastrointestinal. Gastrointestinal atau GI adalah peradangan saluran cerna yang menyebabkan pendarahan.

Kini pemerintah New York tidak berani menganggap remeh kasus Covid-19 yang menjangkiti anak kecil.

Gubernur new york, Andrew mark cuomo

5. Apa hubungannya dengan Covid-19?

Experts worry severe inflammatory symptoms in children could be ...

Source: geo.tv

Selain kemungkinan karena overeacting dari sistem imun tubuh yang menyebabkan peradangam, sebenarnya hubungan gejala ini dengan Covid-19 belum jelas. Sebagian besar kasus Covid-19 pada anak-anak di seluruh dunia biasanya hanya menunjukkan gejala ringan atau sedang.

Di Inggris dinyatakan bahwa selama ini 40% anak-anak yang sakit mengalami batuk kering, sementara kurang dari 10% mengalami gejala GI. Namun Prof. Rosalind Smyth mengatakan bahwa pengetahuan para pakar tentang Covid-19 pada anak-anak kurang karena selama ini mereka baik-baik saja.

Jadi, mereka masih akan menyelidiki kasus ini lebih lanjut karena biasanya hanya orang dewasa yang mengalami peradangan organ.

6. Apakah penyakit ini akan memberi efek jangka panjang bagi si anak?

Screening for heart disease in children - Children's Health

Source: childrens.com

Efek jangka panjang penyakit misterius ini pada anak-anak masih belum diketahui. Namun, penyakit Kawasaki ini sendiri bisa membuat anak mengalami penyakit jantung dan komplikasi serius seperti aneurisma (kelainan pembuluh darah otak) dan pelebaran arteri koroner.

NHS (Sistem Kesehatan Nasional Inggris) mengatakan bahwa 25% anak-anak dengan penyakit ini yang tidak menerima perawatan cukup akan mengalami komplikasi jantung.

Saat dewasa tentu mereka memiliki kemungkinan mendapatkan serangan jantung dan berbagai penyakit jantung lainnya. Namun, jika dirawat dengan baik maka anak-anak bisa sembuh secara penuh.

7. Apa kata para ahli di Amerika?

Geneva Palais briefing note on the impact of COVID-19 on children ...

Source: reliefweb.int

Kasus ini sekarang hanya dialami sebagian kecil dari anak-anak, namun pemerintah New York bergerak cepat. Departemen Kesehatan New York bekerja sama dengan New York Genome Center dan Rockefeller University selanjutnya akan melakukan penelitian genome dan pengurutan RNA.

Kini pemerintah New York tidak berani lagi menganggap remeh penyebaran Covid-19 pada anak-anak. Selama ini dunia selalu menganggap bahwa semakin muda usia seseorang maka kemungkinan tertularnya semakin kecil. “Namun kita tidak tahu apakah hal ini benar atau tidak sekarang,” tegas Cuomo.

Referensi:


Selalu ada berbagai penyakit dan gejala yang muncul karena virus Covid-19 terus berkembang. Kabar-kabar ini jangan sampai membuat kamu cemas berlebiha, ya? Terpenting kamu harus selalu update dengan perkembangannya sehingga tahu harus melakukan apa.

Semoga penelitian sehubungan dengan sindrom misterius pada anak-anak ini menemukan titik terang sehingga tidak semakin menelan banyak korban jiwa.

Bagaimana perasaaanmu mengetahui penyakit misterius ini? Yuk, bagikan pendapatmu mengenai penyakit misterius ini di kolom komentar!

Bagikan artikel ini