·10 November 2021

5 Kisah Pahlawan Indonesia yang Pernah Tampil di Laman Google Doodle

·
7 minutes read
5 Kisah Pahlawan Indonesia yang Pernah Tampil di Laman Google Doodle

Ikut peringati Hari Pahlawan, tokoh pahlawan Indonesia muncul di Google Doodle!

Kalau kamu sering lihat logo Google berubah sementara di beranda dan digantikan oleh seni doodle, biasanya doodle tersebut merupakan gambar dari tokoh-tokoh hebat dan terkemuka di dunia. Hal ini merupakan bentuk perayaan dan apresiasi dari Google, lho.

Namun, kamu tahu nggak, sih, ternyata ada banyak tokoh-tokoh inspiratif di Indonesia yang pernah menghiasi laman Google Doodle. Baik seniman, ilmuwan terkenal, tak terkecuali para pahlawan!

5 Pahlawan Indonesia yang Hiasi Laman Google Doodle

Menyambut Hari Pahlawan di tanggal 10 November 2021 ini, pasti kamu mau tahu, dong, siapa saja tokoh pahlawan Indonesia yang pernah ikut menghiasi laman Google Doodle? Yuk, cari tahu sosoknya di bawah ini!

1. Ismail Marzuki

Ismail Marzuki, Seniman Betawi yang Terpatri di Cikini

Ismail Marzuki

Pada Hari Pahlawan 10 November tahun 2021 ini, Google Doodle menampilkan tokoh Ismail Marzuki. Seni doodle Ismail Marzuki ini diilustrasikan oleh seniman berbasis di Indonesia bernama Ykha Amelz. 

Ismail Marzuki sendiri telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2004 oleh pemerintah Indonesia, lho. Seorang komposer hebat kelahiran Jakarta tahun 1914 ini telah melahirkan banyak lagu dan karya yang mengharumkan nama bangsa.

google doodle pahlawan Indonesia

Google Doodle Ismail Marzuki

Ternyata, munculnya Ismail Marzuki dalam Google Doodle juga sebagai bentuk penghormatan atas berdirinya Taman Ismail Marzuki tepat 53 tahun lalu sebagai pusat pelestarian warisan budaya di Indonesia. 

Sebagai sosok yang tumbuh bersama musik dan menguasai delapan instrumen, ia telah menghasilkan ratusan karya yang memukau sepanjang kariernya. Bahkan, hampir seluruh rakyat Indonesia tumbuh dalam karyanya. 

Kamu pasti hafal berbagai lagu karya Ismail Marzuki yang mengisahkan negeri ini mulai dari “Halo Halo Bandung”, “Rayuan Pulau Kelapa”, “Indonesia Pusaka”, dan masih banyak lagi. Autokangen masa sekolah nggak, sih?

2. Dewi Sartika

Dewi Sartika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dewi Sartika

Pada tanggal 4 Desember 2016, Dewi Sartika ikut menghiasi laman Google dengan seni doodle. Sebagai tokoh perempuan asal Jawa Barat yang lahir pada tahun 1884. Google Doodle ikut merayakan hari lahirnya ke-132 pada saat itu.

Dari seni doodle tersebut, kamu dapat melihat sosok Dewi Sartika yang sedang mengajari 6 gadis cilik di papan tulis dalam balutan kebaya.

Dewi Sartika memang terkenal akan jasanya yang memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama di bidang pendidikan. Bahkan, ia mendirikan sekolah perempuan pertama di Bandung bernama “Sakola Istri” pada tahun 1904, lho.

Dewi Sartika's 132rd Birthday

Google Doodle Dewi Sartika

Karena latar belakang keluarganya yang merupakan kaum priayi, Dewi Sartika menjadi salah satu perempuan Indonesia pertama yang berpendidikan tinggi. Bahkan, ia sampai bersekolah di negeri Belanda.

Melihat pada era tersebut pendidikan bagi kaum perempuan mendapatkan ketidakadilan, Dewi Sartika mencoba membagikan berbagai ilmu pendidikan yang didapatkan saat sekolah di Belanda kepada orang-orang di sekitarnya. 

Salut banget, deh, kepada sosok pahlawan Indonesia yang pernah menghiasi laman Google Doodle satu ini!

BACA JUGA: Dari Cinta hingga Mimpi, 5 Kutipan RA Kartini Ini Bikin Baper Generasi Milenial!

3. Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Maria Walanda Maramis

Masih memperingati tokoh pahlawan wanita Indonesia, Google Doodle juga pernah menghadirkan sosok Maria Walanda Maris pada hari lahirnya tanggal 1 Desember tahun 2018. 

Lahir di sebuah desa kecil bernama Kema di Kabupaten Minahasa Utara, Maria Walanda Maris dikenal sebagai tokoh pahlawan Indonesia yang turut memperjuangkan emansipasi wanita pada awal abad ke-20. 

Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa selalu memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis, lho. Hal ini karena beliau juga dianggap sebagai sosok pendobrak adat dan pejuang hak perempuan di bidang politik dan pendidikan.

google doodle pahlawan indonesia

Google Doodle Maria Walanda Maramis

Mengawali perjuangannya dalam membentuk organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya) di tahun 1917, Maria menunjukkan pentingnya peran ibu dalam keluarga dan bagaimana ibu berperan dalam memberi pendidikan awal kepada anak-anaknya.

Anggota PIKAT juga belajar tentang keterampilan rumah tangga mulai dari memasak, menjahit, hingga merawat kesehatan anak-anak. Saking suksesnya, organisasi ini juga berkembang hingga ke Pulau Jawa, lho.

Jangan lupa untuk mengenang seluruh jasa-jasa Maria Walanda Maramis di setiap tanggal 1 Desember, ya!

4. Ki Hajar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara: Kehidupan, Kiprah, dan Semboyannya Halaman all -  Kompas.com

Ki Hajar Dewantara

Mengenang tokoh yang paling berpengaruh di bidang pendidikan, sosok Bapak Pendidikan Nasional yakni Ki Hajar Dewantara pernah ikut menghiasi Google Doodle di Hari Pendidikan Nasional tahun 2015, lho.

Pada saat itu, Google ikut memperingati hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yang ke-126 tahun. Ki Hajar Dewantara sendiri lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan dikenal sebagai aktivis serta pelopor di bidang pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia.

Ulang Tahun ke-126 Ki Hajar Dewantara

Google Doodle Ki Hajar Dewantara

Bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, ia mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara pada usia 40 tahun karena ingin melepas gelar kebangsawanannya.

Salah satu yang paling dikenal dari sosoknya ialah lembaga pendidikan Perguruan Taman Siswa yang ia bangun di tahun 1922, khusus untuk para pribumi yang ingin bersekolah dan belajar. 

Di masa itu, masyarakat Indonesia memang sulit untuk mengenyam pendidikan berkualitas, beda dari para kaum priayi atau orang-orang Belanda yang mendapat hak istimewa untuk memperoleh pendidikan tinggi.

5. Pramoedya Ananta Toer

google doodle pahlawan indoensia

Pramoedya Ananta Toer

Ikut melawan penjajahan lewat karya sastranya, pria kelahiran 1925 ini sempat menghiasi lama Google Doodle pada tanggal 6 Februari 2017 sebagai peringatan hari lahirnya yang ke-92.

Pria yang lahir di Blora ini sangat akrab disapa sebagai Pram merupakan sastrawan yang menghasilkan puluhan karya terkenal tentang sejarah Indonesia, terutama selama masa penjajahan. Karyanya juga sudah diterjemahkan ke dalam 42 bahasa asing, lho.

Pramoedya Ananta Toer's 92nd Birthday

Google Doodle Pramoedya Ananta Toer

Tak berjalan dengan mulus, tulisannya sering kali ditentang hingga ia pernah ditahan selama 3 tahun di masa kolonial dan 1 tahun di masa orde lama, dan 14 tahun selama masa order baru tanpa proses pengadilan.

Bahkan, ia juga sempat dilarang menulis selama menjadi tahanan di Pulau Buru. Tak mengurungkan niatnya untung terus berkarya, Pram tetap menghasilkan mahakarya novel “Bumi Manusia” yang menceritakan pengalamannya saat tumbuh dewasa di tengah zaman kolonial.

Buku “Bumi Manusia” ini nggak hanya laris di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Buku ini sudah berhasil diterjemahkan ke dalam 20 bahasa asing, lho. Baca juga karya novel milik Pram lainnya seperti “Gadis Pantai”, “Jejak Langkah”, “Anak Semua Bangsa”, dan lainnya.


Wah, menarik banget, ya, kisah dari berbagai pahlawan Indonesia yang pernah menghiasi laman Google Doodle tadi. Benar-benar menginspirasi banget! Kamu sendiri pernah nggak, nih, bermimpi untuk ditampilkan di laman Google Doodle?

Kost Idaman Dekat Kantor di Kuningan

Biar makin semangat mengejar mimpi, sepertinya kamu harus tinggal di kost dengan fasilitas lengkap dan kamar fully furnished, deh. Dengan begini, kamu bisa terus melakukan kegiatan produktif tanpa gangguan. 

Coba, yuk, intip kost Rukita Verde Residence Kuningan. Kost ini dikelilingi berbagai pusat perkantoran di Kuningan dan Benhil seperti Tokopedia Tower, BTPN Office Tower, The East, serta XL Axiata Tower. Kampus LSPR jaraknya juga hanya 10 menit berkendara dari kost, lho!

Rukita Verde Residence Kuningan

Mulai dari Rp2 jutaan aja, kamu sudah bisa tinggal di kamar kost fully furnished dengan interior modern, AC, koneksi internet cepat, TV, dan kamar mandi dalam. Bahkan, harga sewa juga sudah termasuk listrik, laundry, dan layanan bersih-bersih kamar. Hemat banget, nggak, sih?

Rukita Verde Residence Kuningan

Eits, nggak hanya itu, kost coliving ini juga menyediakan area komunal, dapur bersama, serta area parkir yang luas. Wah, benar-benar #SenyamanDiRumah, kan? Yuk, buat yang lagi cari kost di Benhil, Kuningan, dan sekitarnya bisa banget langsung amankan kamarmu di sini!

Atau ketik URL ini di browser kamu: bit.ly/rukita-googledoodlepahlawan

Kalau kamu mau cek unit kost strategis milik Rukita lainnya di Jadetabek, langsung saja download aplikasi Rukita di App Store dan Play Store sekarang di gadget kesayanganmu!

Kamu juga tetap bisa mengakses www.rukita.co atau hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 untuk lihat koleksi unit kost menarik lainnya. Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter @Rukita_ID untuk berbagai rekomendasi seru dan promo menarik lainnya, yah!

Bagikan artikel ini