·27 January 2020

11 Cara Membuat Profil LinkedIn Lebih Menjual untuk Networking dan Mencari Kerja

·
6 minutes read
11 Cara Membuat Profil LinkedIn Lebih Menjual untuk Networking dan Mencari Kerja

Bangun persona yang menarik dan profesional.

Semenjak kuliah di tahun terakhir hingga berkarier, tuh, sebaiknya kita membangun profil LinkedIn yang baik. LinkedIn merupakan media sosial terbaik yang dikhususkan untuk membangun jejaring dengan sesama profesional.

Siapa, sih, yang tidak ingin memiliki profil LinkedIn yang stand out? Baik untuk melamar pekerjaan maupun memperluas networking.

Membuat profil ciamik dan menarik perhatian memang gampang-gampang susah. Kamu harus meluangkan waktu untuk menulis profil yang baik. Yuk, lihat beberapa tips praktisnya di sini.

Beberapa Cara untuk Upgrade Penampilan Profil LinkedIn

Ada beberapa cara lawas yang harus kita tinggalkan dalam membuat profil yang menarik. Berikut tips yang perlu diterapkan agar semua orang memburu LinkedIn-mu!

1. Pasang foto profil yang jelas

foto profil yang menarik

Source: LinkedIn

Foto adalah hal pertama yang dilihat oleh perekrut. Mereka akan berkenalan dengan kamu pertama kali lewat penampilan visualmu. Maka dari itu, fotomu harus memberikan impresi yang baik.

Pastikan foto yang kamu pasang adalah foto terbaru, mirip kamu (jangan diedit berlebihan), pastikan 60% mukamu terlihat. Foto jarak jauh tidak akan membuat profil LinkedIn-mu menonjol.

Pakai baju kantor yang style-nya kamu sukia dan sesuai dengan bidang pekerjaanmu. Foto bisa menunjukkan passion, energi, karisma, empati, dan skill lainnya. Jangan lupa senyum, ya!

2. Luangkan waktu

meluangkan waktu untuk mengisi semua bagian LinkedIn

Source: LinkedIn

Jelas banget kamu harus meluangkan cukup banyak waktu untuk melengkapi informasai di profil LinkedIn-mu. Semakin lengkap, perekrut akan semakin kenal kamu. Bagusnya lagi LinkedIn bisa menghitung kelengkapan dari profilmu, jadi kamu tahu bagian mana yang masih ‘bolong’.

Perekrut akan mengetahui skill, riwayat pekerjaan, kesibukanmu sekarang, hingga rekomendasi orang lain tentang kamu. Jangan lupa lengkapi keterangan yang menarik dan padat di bagian “About”.

Kalau bisa, nih, tuliskan keterangan yang lengkap dalam bentuk poin untuk riwayat kerja dan sekolah. Orang lain jadi tahu mengenai detail pekerjaan yang kamu lakukan, tidak hanya judul nama pekerjaannya saja.

3. Bercerita dalam LinkedIn summary

mengisi summary dengan info penting

Source: blog.hubspot.com

Kamu harus punya LinkedIn summary! Banyak orang membiarkannya kosong padahal penting untuk ‘menjual diri’. Di dalam summary atau ringkasan, kamu bisa menceritakan tentang dirimu sendiri, tetapi bukan tentang skill atau pekerjaanmu.

Melalui ringkasan, coba ceritakan bagaimana skill dan pengetahuan itu penting bagi visi kariermu ke depannya. Kamu bisa menonjolkan dirimu dibandingkan orang lain melalui cerita summary ini.

Jangan takut meluangkan cukup waktu untuk membuat berbagai draft ringkasan profil terbaik. Siap-siap dilirik perekrut, deh!

4. Buat headline yang menarik

bikin headline di LinkedIn

Source: nikckyriel.com

Headline nggak cuma harus berisi nama dan jabatanmu, ya. Meski sebenarnya nggak ada aturan baku, sebaiknya kamu tulis hal detail berkaitan dengan jabatanmu, apa yang kamu mau lakukan, dan sebagainya.

Ini kesempatan bagi kamu untuk membuat kesan yang baik bagi perekrut dan klien. Tambahkan atribut penting mengenai jabatanmu, contohnya “Sekretaris – Pengalaman bekerja dengan CEO selama 5 tahun”. Jelaskan pula hal-hal yang kamu kuasai!

Kalau kamu sedang mencari pekerjaan, tidak dianjurkan hanya mencantumkan perusahaan dan jabatan saja. Tulis spesialisasimu, nilaimu, dan hal-hal yang lebih spesifik sehingga membuat profilmu lebih menarik.

5. Tulis skill yang strategis

cantumkan skill yang oke

Source: myrlandmarketing.com

Wajib banget mencantumkan skill di profil LinkedIn. Pilih skill yang relevan dengan bidang pekerjaanmu. Kemudian jelaskan di bagian Summary agar orang bisa lebih mengerti skill-mu.

Hindari menulis terlalu banyak skill yang nggak penting, ya. Contohnya yaitu “Bisa mengoperasikan Microsoft Word” alasannya semua orang bisa. Lebih baik pakai keywoard yang sering dicari orang, lalu tambahkan skill yang penting di industrimu.

Jangan lupa update daftar skill-mu secara berkala. Skill selalu berubah saat kamu berganti karier, mengembangkan karier, dan sebagainya. Jadi, begitu orang menemukan profilmu mereka dapat melihat skill yang paling relevan. Atur skill paling penting untuk dituliskan di bagian paling atas.

BACA JUGA: 10 Inspirasi Desain Ruang Kerja yang Nyaman dan Tetap Terlihat Profesional

6. Tambahkan foto background

tambahkan foto background di profil LinkedIn

Source: pinterest.com

Elemen visual kedua bagi profilmu adalah foto background. Foto background bisa menarik perhatian orang dan membuat kamu lebih mudah diingat.  Foto background juga menunjukkan kreativitas dan hal yang menonjol buat kamu.

Pahami apa yang orang pikirkan mengenai pekerjaanmu, lalu pilih foto itu. Pasang sesuatu yang menunjukkan hal penting buatmu sesuai bidang pekerjaan. Jika kamu bekerja di bidang seni, nih, tampilkan sesuatu yang berhubungan dengan seni tersebut.

7. Minta dan update endorsement

updaet endorsement di profil LinkedIn

Source: jobscan.com

Endorsement dari member lain akan membantu memvalidasi skill yang kamu miliki dan meningkatkan kredibilitasmu. Langkah pertama, tuh, buka koneksimu dan pilih orang-orang yang pantas untuk mendapatkan endorsement dari kamu.

Umumnya orang akan balik memberikan endorsement jika mereka mendapat endorsement. Jangan takut meminta endorsement dengan sopan kepada mereka yang menurutmu penting.

Kalau kamu berganti profesi atau industri, nih, banyak endorsement dari skill lama yang muncul di profil LinkedIn. Kamu bisa memilih endorsement mana yang muncul dan mana yang disembunyikan untuk relevansi.

8. Berhenti pakai keyword pasaran

hindari memakai keyword pasaran di LinkedIn

Source: blog.linkedin.com

Banyak orang yang selalu menulis summary-nya dengan kata-kata “passionate, client-driven, results driven” dan sebagainya. Kata-kata ini sebenarnya nggak benar-benar berarti dan malah membuat akunmu terkesan pasaran.

Beri tahu pencapaian-pencapaianmu, endorsement, dan rekomendasi dari orang lain yang lebih nyata. Bukan berarti kamu tidak bisa menampilkan kata-kata itu sama sekali, namun kamu harus bisa mendemonstrasikan kualitasmu.

Ini adalah 10 kata-kata paling pasaran di CV dan profil LinkedIn:

  • Strategic
  • Creative
  • Specialized
  • Leadership
  • Passionate
  • Experienced
  • Focused
  • Enthusiastic
  • Expert
  • Track record

FYI, kata-kata umum yang keren ini ternyata nggak kreatif sama sekali. Kamu seharusnya bisa menampilkan sesuatu yang terdengar lebih cerdas, bisa dikembangkan, dan kreatif.

9. Tunjukkan pencapaian

pamerkan pencapaian di profil LinkedIn

Source: linkedin.com

Perekrut akan selalu mencari kandidat terbaik! Kamu harus bisa menunjukkan bahwa dirimu adalah orang yang mereka cari. Dalam bagian summary dan pengalaman kerja, nih, tunjukkan pencapaian atau prestasimu selama berkarier.

Jika achievement-mu selalu berupa angka, tulis angka-angka yang pernah kamu capai. Nah, jika pencapaianmu adalah produk, maka peningkatan dalam servis atau publikasi juga bisa kamu jelaskan di bagian pengalaman kerja.

Jangan lupa pamerkan satu atau dua pengalaman kerja terbaik di bagian summary-mu, ya.

10. Update status

Update status LinkedIn-mu sesering yang kamu mau. Namun, perbarui dengan cara yang profesional dan strategis, seperti seminggu sekali. Tampilkan karya tulisanmu atau foto mengenai apa yang kamu lakukan secara profesional.

Penting banget untuk tetap aktif di beranda jejaringmu agar kamu dianggap berpengetahuam. Kamu bisa membagikan konten yang menarik dan tetap sesuai dengan cara berpikirmu via profil LinkedIn.

Jangan menulis hal-hal personal seperti update makanan, curhatan, dan sebagainya. LinkedIn hanya digunakan untuk profesional sehingga tampilkan hal-hal profesional yang menyangkut pekerjaan dan passion profesionalmu saja.

11. Unggah tulisan atau marketing collateral-mu

unggah bukti kerja atau karyamu di profil LinkedIn

Source: linkedin.com

Kalau memiliki karya, berupa multimedia ataupun artikel, kamu bisa menambahkan ke profilmu sebagai bukti kerja. Jika menulis di blog, kamu juga bisa menampilkan tulisan via Auto Publish.

Coba share case studies dan konten yang bisa menunjukkan hasil kerja di perusahaan. Lakukan ini untuk mempromosikan perusahaan maupun untuk mempromosikan skill-mu.

Meski bukan penulis, nih, kamu boleh saja menerbitkan tulisan pribadimu mengenai perkembangan industri. Kamu tetap bisa pamer skill menulismu, kan. Koneksimu jadi lebih sering memperhatikanmu karena karya-karyamu selalu muncul di beranda mereka.


Memperbarui profil LinkedIn serta menjadikannya lebih baik dan menarik jadi sangat penting. Jangan sampai riwayat LinkedIn-mu monoton dan kalah menonjol dibanding kompetitor lain, dong!

Kamu ingin ubah profilmu seperti apa?

BACA JUGA: 7 Profesi yang Paling Banyak Dicari di Tahun 2020

Bagikan artikel ini